Mengambil Foto Bokeh Berkualitas – Lensa – Aperture

Kamera bukan satu-satunya faktor penentu dalam mengambil foto bokeh berkualitas. Bokeh merupakan ukuran mutu efek kekaburan (blur) yang membuat objek tampak terpisah dari latar belakang. Akan tetapi, mengambil foto bokeh berkualitas ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa memotret foto bokeh yang bagus, karena ada tip dan trik yang bisa diaplikasikan, antara lain:

  • Menggunakan aperture lensa yang besar

Pada dasarnya, bokeh didapatkan dari lensa yang bukan berasal dari kamera. Maka, kita harus mengatur aperture lensa kamera pada bukaan besar (terbesar yang diizinkan dalam situasi pemotretan; aperture maksimal). Kita juga bisa memakai mode aperture priority dan mengubah f ke nilai yang terkecil. Caranya adalah dengan memutar ring aperture berlawanan arah jam. Dengan pengaturan ini, kita secara praktis akan menurunkan depth of field menjadi dangkal atau shallow.

  • Kurangi jarak antara kamera dengan objek

Jarak menjadi poin selanjutnya yang mempengaruhi kualitas foto bokeh yang kita ambil. Semakin dekat jarak antara kamera dengan objek foto, maka akan semakin kabur pula latarnya. Fokus lensa pun secara tak langsung kian dekat dan depth of field akan bakal menyempit. Untuk mengujinya, acungkan telunjuk di dekat gelas yang jaraknya 50 sentimeter di depan kita. Fokuskan mata pada telunjuk dan gerakan jari mendekati netra. Gelas di belakang telunjuk akan mengabur saat telunjuk mendekat, bukan?

  • Jauhkan jarak antara objek dengan latarnya

Teknik mengambil foto bokeh berkualitas berikutnya adalah mengatur jarak antara objek dengan latar. Berbeda dari poin sebelumnya, dalam hal ini kita harus memastikan jarak antara latar dengan objek foto cukup jauh untuk menghasilkan bokeh yang bagus. Jika kita menjadikan dedaunan sebagai objek foto, misalnya, kita masih bisa melihat kalau daun-daun terdepan sangat tajam. Akan tetapi, daun-daun yang berada di bagian belakang terlihat sangat kabur.


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});


  • Manfaatkan focal length yang paling panjang

Ketika kita menggunakan lensa zoom, manfaatkanlah focal length terpanjang buat memisahkan objek utama foto dengan latarnya. Contoh, kalau kita memakai lensa maut berukuran 70-200mm, atur focal length pada posisi 20mm untuk menciptakan bokeh yang maksimal. Jika kita mempunyai lensa 300mm, lensa 18-200mm, dan lensa 14-24mm, maka pilihlah lensa yang paling panjang bila kita memang ingin mengambil foto bokeh terbaik.

  • Memakai lensa dengan kualitas optik terbaik

Kualitas optik lensa tentunya menentukan juga mutu foto yang akan kita potret. Contohnya, anggap kita punya dua lensa dengan focal lengthmaksimal sama (misal lensa 18-20mm/f5.6 serta 70-200mm/f2.8, karena mutu optik lensa 70-200mm umumnya lebih superior daripada 18-200mm mengingat harganya bisa lebih mahal), maka pilihlah lensa 70-200mm. Sementara untuk aperture-nya, pakai f2.8 supaya kita mendapatkan efek kabur atau bokeh yang bagus dalam foto.

  • Memilih prime lens atau fixed lens untuk foto

Semakin besar aperture yang kita atur, maka semakin optimal juga bokeh yang tampil dalam foto. Maka dari itu, pilihlah prime lens atau fixed lens yang mempunyai focal length tunggal atau lensa yang tak bisa kita zoom. Jenis lensa ini biasanya menciptakan efek kabur yang bagus karena aperture besar. Tipikal prime lens adalah 500mmf/1.4, 85mm f/1.4, atau 50mm f/1.8 serta 85mm f/1.8 untuk yang termurah. Hal ini akan semakin menunjang hasil pemotretan.

MENGAMBIL FOTO BOKEH BERKUALITAS

Selamat mengambil foto bokeh berkualitas dengan cara terbaik sekaligus unik !

Terima kasih telah membaca artikel

Mengambil Foto Bokeh Berkualitas – Lensa – Aperture