Jakarta, – Presiden ZTE Xu Ziyang berpendapat bahwa pengembangan teknologi 5G masih jauh dari selesai. Ia mencatat lebih banyak peningkatan yang perlu ditemukan dalam efisiensi spektrum dan konsumsi daya.

Setelah dua tahun menggelar infrastruktur 5G di China, dia mengatakan ZTE menganggap peluncuran tersebut masih dalam masa perkenalan dan menghadapi sejumlah tantangan teknologi dan bisnis.

Berbicara dalam forum MWC Shanghai 2021, Selasa (23/2), Xu berargumen bahwa teknologi “perlu lebih efisien dan mengkonsumsi lebih sedikit daya”. Menurutnya faktor kelayakan aplikasi industri tertentu dan masalah keamanan harus ditangani, dan model bisnis berdasarkan 5G juga perlu dieksplorasi lebih lanjut.

Dia menambahkan, industri harus mengadopsi teknologi Massive MIMO untuk memanfaatkan spektrum dengan lebih baik, dan menggunakan teknologi cloud untuk meminimalkan interferensi antar band.

Dalam tiga hingga lima tahun, ia berharap dapat melihat kecerdasan dan keterbukaan dalam pengembangan teknologi cloud bersama dengan konvergensi jaringan. Begti pun dengan AI yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi jaringan 5G.

Dengan konsumen sekarang menganggap konektivitas seluler sama pentingnya dengan listrik, air dan gas.

“Kami berinvestasi dalam teknologi 5G untuk mempersiapkan jaringan masa depan guna menanggapi ketidakpastian dunia luar”, ujarnya, sambil menambahkan bahwa kesulitan sepanjang 2020 dengan perubahan iklim yang ekstrem, membuat ZTE dan para mitra perusahaan harus mengevaluasi ulang posisi mereka.