Shopee Affiliates Program

WHO: Pasien COVID-19 RS Naik di DKI, Jawa-Bali Waspada Potensi Klaster

Jakarta

Kasus COVID-19 di Jawa Bali meningkat dalam dua pekan terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pemerintah untuk mulai mewaspadai penyebaran virus agar tak memicu klaster COVID-19 baru, khususnya di wilayah tersebut.

Perlu adanya pelacakan kontak kasus atau tracing yang masif, terlebih di tengah adanya varian Omicron. Meski begitu, kini kategori penularan seluruh provinsi di Indonesia menurut WHO masih dalam level rendah, berdasarkan pengamatan 10 hingga 16 Januari 2022.

“Sangat penting bagi setiap tingkat administratif untuk memantau secara ketat setiap kemungkinan klaster untuk memastikan respons cepat dan penahanan potensi wabah,” pesan WHO dalam laporan mingguan terbaru di 19 Januari 2022.

“Pelacakan kontak yang lengkap untuk setiap kasus yang teridentifikasi sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi terutama dalam konteks kasus Omicron sebagai penahanan yang benar dari beberapa kasus pertama akan sangat penting untuk mencegah penyebaran,” lanjut WHO.

Tren kenaikan di DKI Jakarta disorot WHO

Sayangnya, peningkatan kasus juga terlihat di DKI Jakarta. Khususnya bagi jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, sedikit meningkat dari sebelumnya 758 kasus kini mencapai 771 orang per 16 Januari 2022. Di waktu yang sama, DKI Jakarta juga melaporkan 3.045 kasus COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri, naik dari sebelumnya sebanyak 3.011 pasien.

Angka keterisian tempat tidur rumah sakit

Sejauh ini, angka keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) COVID-19 secara keseluruhan berada di bawah 5 persen lebih dari tiga bulan. Pada 16 Januari 2022, BOR rumah sakit secara nasional naik 5 persen dari pekan sebelumnya yakni 4 persen.

Sementara angka BOR ICU stabil, seperti pekan sebelumnya berada di 4 persen.


Terima kasih telah membaca artikel

WHO: Pasien COVID-19 RS Naik di DKI, Jawa-Bali Waspada Potensi Klaster