
Weekend Masih Kerja Melulu? dr Boyke Ingatkan Mr P Bisa Susah Ereksi

Jakarta –
Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat membuat seseorang merasa stres dan burnout. Hal ini ikut disoroti oleh pemerhati seks dan keharmonisan rumah tangga, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, yang menilai ‘hustle culture’ atau budaya gila kerja di kalangan generasi milenial dapat membuat stres yang meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria.
Menurut dr Boyke, stres akibat beban pekerjaan yang tak tertahankan dapat menyebabkan proses ereksi pria terganggu. Ia menambahkan, masalah psikologis merupakan salah satu penyebab disfungsi ereksi terbanyak.
“Sangat mempengaruhi, sekitar 54 persen pada pasien disfungsi ereksi adalah masalah psikologis,” ujarnya ucapnya pada sesi temu media di Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2022).
“Selain itu, 48 persen sampai 60 persen gangguan pembuluh darah dan kekentalan darah. Orang gemuk, orang kolestrol, orang dengan gangguan aliran darah,” sambungnya.
dr Boyke menjelaskan, seorang pria dapat mengalami disfungsi ereksi akibat dua faktor. Pertama, organogenik, atau faktor kesehatan fisik yang tidak diperhatikan. Kedua, psikogenik, faktor stres dan kesehatan mental yang terganggu.
Ia menyatakan, di Jakarta banyak pasien yang memiliki kedua faktor ini sekaligus. Pengobatannya akan lebih sulit karena membutuhkan terapi psikologis selain pengobatan fisik.
“Kebanyakan di Jakarta ini memiliki masalah keduanya, psikogenik dan organogenik, ini yang sulit. Agak susah jika memiliki masalah dua-duanya,” ujar dr Boyke.
Penyebab Stres Membuat Disfungsi Ereksi?
Dikutip dari Healthline, kondisi kesehatan mental seperti stres dan kecemasan dapat mempengaruhi cara otak memberi sinyal pada respons fisik tubuh. Dalam kasus ereksi, stres dan kecemasan dapat mengganggu cara otak mengirim pesan ke penis untuk memungkinkan aliran darah ekstra.
NEXT: Cara mengobati disfungsi ereksi gara-gara gila kerja
Weekend Masih Kerja Melulu? dr Boyke Ingatkan Mr P Bisa Susah Ereksi
