Shopee Affiliates Program

Waspada! Sebaran Hoaks Seputar Covid-19 Kian Agresif    

Jakarta, – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate melaporkan pusaran hoaks seputar Covid-19 masih kencang berembus di tengah masyarkat.

Hal ini dapat disimpulkan dari temuan Tim AIS Direktorat Pengendalian Ditjen Aplikasi Informatika, yang hingga tanggal 15 Agustus 2021 telah mengidentifikasi 1.854 isu hoaks berkaitan dengan Covid-19.

Isu tersebut tersebar dalam 4.442 unggahan konten di media sosial. Yang dalam rincianya jumlah total konten mengenai hoaks yang berkaitan dengan pandemi paling banyak ditemukan sebaran di platform Facebook, yakni sebanyak 3.769 sebaran. “Dari jumlah itu, telah dilakukan proses takedown sebanyak 3.681, dan 88 konten sedang ditindaklanjuti,” ujarnya.

Baca juga: Hadang Pusaran Hoaks ‘Melumat’ Vaksin Covid-19  

Lalu Kementerian Kominfo juga sudah meminta platform Instagram agar melakukan hal yang sama.“Ada 35 isu hoaks telah kami ajukan untuk dilakukan proses takedown dan kesemuanya telah diproses dan ditindaklanjuti,” sambungnya.

Sementara dalam platform Twitter terdapat 567 isu hoaks telah diminta takedown, sebanyak 555 telah ditindaklanjuti dan 12 dalam proses. Sedangkan untuk YouTube, ada 49 isu hoaks telah diajukan.

“48 diantaranya sudah dilakukan takedown dan masih tersisa satu konten yang hingga kini masih perlu diproses lebih lanjut. Sedangkan di tiktok, Kominfo telah mengajukan dua sebaran hoaks dan keduanya telah di-takedown,” ucap Johnny.

Baca juga: Pemerintahan AS Kecam Youtube yang Tidak Serius Tangani Hoax Vaksin Covid-19

Kemudian, mengenai penanganan persebaran konten hoaks soal vaksin Covid-19, Menkominfo menyatakan pihaknya telah menemukenali 293 isu temuan pada 1.987 unggahan dan 42 isu hoaks mengenai PPKM level 4 pada 640 postingan di media sosial.

“Dari jumlah 1.987, 1.813 konten di facebook sudah dilakukan proses takedown. Di Instagram ada 11, Twitter 105, Youtube 41, dan TikTok ada 17. Identifikasi tersebut merupakan kerja bersama-sama antara Kementerian Kominfo dengan media, organisasi masyarakat sipil dan akademisi, dalam usaha penanganan infodemi,” jelas Johnny.

Baca juga: Waspada Hoaks Vaksin, Berikut Fakta yang Perlu Anda Ketahui!

Disamping itu Johnny menilai, ada banyaknya temuan yang memang dalam penangananya memerlukan kerja semua pihak, karena memiliki multiplier effect terhadap peredaran beragam informasi menyesatkan dengan dampak negatif yang sama-sama berbahaya.

“Tentunya kerja kita semuanya belum selesai, pandemi Covid-19 masih memerangkap kita. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo berupaya terus melakukan edukasi serta mitigasi melalui penyebaran informasi yang tepat, jelas, dan utuh,” tandasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Waspada! Sebaran Hoaks Seputar Covid-19 Kian Agresif