Jakarta –

Di tengah kondisi kasus COVID-19 yang tengah menurun, kemunculan ancaman gelombang ketiga Corona masih harus diwaspadai. Untuk itu, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) masih akan tetap menyiagakan rumah sakit (RS), terutama di daerah perbatasan.

“Yang kami takutkan sebenarnya bukan hanya hari libur ya, tetapi karena pergerakan penduduk dari tempat ke tempat lain terutama daerah-daerah perbatasan kami sudah meminta kepada rumah sakit-rumah sakit untuk lebih siaga,” kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr dr Lia Gardenia Partakusuma, SpPK(K), MM, MARS, FAMM, dalam konferensi pers Selasa (12/10/2021).

Meski pemerintah telah mengizinkan masyarakat Indonesia bepergian ke tempat-tempat lain, Dr Lia mengharapkan hal yang sebaliknya. Ia mengatakan orang-orang yang ada di bidang kesehatan ingin agar masyarakat tetap berada di daerah masing-masing.

Sebab, jika itu tetap dilakukan kemungkinan masuknya virus akan lebih besar. Selain itu, Dr Lia mengatakan pelacakan virus Corona juga tidaklah mudah.

“Tapi, kalau mereka sudah menyeberang beda provinsi beda negara itu kan kemungkinan masuknya virus besar. Untuk melacak satu virus itu tidak mudah, misal okelah kita karantina 5 hari, tapi bisa kita lihat kalau 2 minggu baru muncul virusnya, nah seperti itu,” jelas Dr Lia.

Maka dari itu, Lia menjaga agar terus berhati-hati dan meminta rumah sakit-rumah sakit tetap bersiaga.

“Itu mohon berhati-hati, istilahnya kami akan mendukung sekali di daerah-daerah di RS untuk siaga, kalau sampai lonjakan seperti Juli lalu, tetap saja itu akan menjadi berat untuk kita semua bukan hanya untuk RS,” ujar Dr Lia.

“Marilah kita menahan diri dulu untuk tidak banyak bepergian,” pungkasnya.