Shopee Affiliates Program

VP Augmented Reality Meta Undur Diri

Jakarta, – Wakil Presiden Penelitian Augmented Reality Meta Thomas Reardon mengundurkan diri dan meninggalkan perusahaan pada bulan Mei.

Reardon adalah Kepala Antarmuka Neuromotor dan Input & Interaksi di Reality Labs selama 16 bulan.

Reality Labs, sebelumnya dikenal sebagai Oculus VR, adalah perusahaan yang merilis headset VR komersial modern pertama: Oculus Rift.

Oculus VR diakuisisi oleh Meta pada tahun 2014.

Saat ini Oculus VR melakukan penelitian tentang VR dan AR selain menangani jajaran headset VR Quest.

Reality Labs baru saja memiliki laporan pendapatan Q1 yang menjanjikan, sebagian besar didorong oleh penjualan headset Quest.

Baca Juga: Cemas Apple Vision Pro Mendominasi Pasar, Meta Batalkan Quest Pro

Thomas Reardon mendirikan CTRL Labs pada tahun 2015 untuk fokus pada pembuatan antarmuka neurologis non-invasif.

Startup ini diakuisisi oleh Meta pada tahun 2019, yang kemudian membicarakan tentang antarmuka saraf yang diusulkan pada tahun 2021.

Antarmuka ini masih dalam pengembangan dan belum banyak detail yang keluar, meskipun prototipenya telah dipamerkan pada tahun 2021.

Prototipe tersebut adalah gelang teoretis yang dapat membaca sinyal saraf dan membantu Anda mengontrol perangkat sesuai dengan itu.

Reardon belum sepenuhnya meninggalkan Metaverse (heh) dan akan tetap menjadi penasihat Meta CTO Andrew Bosworth dan Wakil Presiden AR Alex Himel.

Seberapa besar pengaruhnya terhadap antarmuka saraf Meta yang akan datang masih harus dilihat.

Baca Juga: Mengungkap Chip 5G yang Dibenamkan Huawei Pada Smartphone Terbaru Pura 70

Jika teknologi antarmuka saraf ini bisa diterapkan, dan jika dikirimkan sebagai gelang, hal ini dapat melengserkan perangkat wearable lain yang ada di pasaran saat ini.

Tapi bagaimana tepatnya hal itu berperan dalam AR?

Menurut peta jalan yang bocor tahun lalu, Meta sedang mengerjakan sepasang kacamata AR yang dapat dikontrol melalui gelang.

Berbeda dengan kacamata pintar Ray-Ban, kacamata ini akan memiliki layar.

Sementara itu, Project Nazare dari Meta konon adalah kacamata dengan bidang pandang tinggi yang juga memanfaatkan AI.

Jika bocoran kacamata dan Project Nazare adalah satu dan sama, kita bisa melihat momen iPhone berikutnya di abad ini.

Jam tangan pintar menjadi populer dengan cepat karena faktor kenyamanan dan lebih dari 200 juta orang menggunakannya saat ini.

Saya hanya bisa membayangkan betapa populernya seperangkat kacamata AR bertenaga AI. Terutama jika mereka dikendalikan oleh antarmuka saraf.

Baca Juga: Apple, Google, dan Meta Diselidiki di Eropa Karena Langgar UU Pasar Digital

Terima kasih telah membaca artikel

VP Augmented Reality Meta Undur Diri