Virus Dapat Lumpuhkan Bakteri Resisten Antibiotik

Refleksi dari Covid-19 penyebab dari adanya pandemic adalah adanya virus atau bakteri yang cepat menular antar manusia dan belum ditemukan obatnya. Bagaimana dengan bakteri yang ternyata malah kebal atau resisten ter-hadap antibiotik yang sudah ditemukan? Bakteri yang seperti ini digadang akan menjadi penyebab pandemic se-lanjtnya oleh beberapa peneliti.

Penelitian baru-baru ini yang dilakukan di Texas A&M AgriLife menyatakann bahwa virus ternyata dapat menghentikan bakteri dari berbagi gen yang dapat menyebabkan resistensi antibiotic. Hasilnya mengisyaratkan cara baru untuk mengobati infeksi dan menggambarkan fitur baru dari bagian biosfer yang sangat beragam dan sebagian besar belum dijelajahi.

Virus Dapat Lumpuhkan Bakteri Resisten Antibiotik

Laporan ini tertuang dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences, yang proyeknya sendiri dipimpin oleh Lanying Zeng, Ph.D., profesor di Texas A&M College of Agriculture and Life Sciences Department of Biochemistry and Biophysics.

Virus yang digunakan untuk menginfeksi bakteri disebut Bakteriofag, atau disingkat Fag. Fag adalah entitas biol-ogis paling banyak di Bumi. Tanah misalnya penuh dengan Fag, contoh lainnya yang banyak memiliki Fag adalah usus manusia. Fag yang menginfeksi dan menghancurkan bakteri telah menemukan kegunaan yang menjanjikan dalam memerangi infeksi bakteri yang kebal antibiotik.

Beberapa Fag hanya menginfeksi bakteri yang permukaannya mengandung struktur silinder yang disebut pili. Di-namakan setelah kata Latin pilus, untuk tombak, pili memungkinkan bakteri mentransfer gen untuk sifat-sifat yang menguntungkan, seperti resistensi obat, dan meningkatkan kemampuan bakteri untuk bergerak dan menyerang sel inang. Karena kaitan pili dengan virulensi bakteri, para peneliti bertanya-tanya apakah obat baru dapat dibuat un-tuk menonaktifkan fitur ini. Meskipun cara bakteri mendapat manfaat dari pili sudah jelas, cara Fag menggunakan pili untuk menginfeksi bakteri masih sulit dipahami secara mendetail.

Virus Dapat Lumpuhkan Bakteri Resisten Antibiotik

Tim yang dipimpin Zeng menggunakan mikroskop fluoresensi untuk menyelidiki bagaimana Fag, MS2, memasuki sel E. coli. Para peneliti menciptakan Fag MS2 yang berpendar dan sepenuhnya menular dan stabil. Fag menempel pada pili sel E. coli dan membuat pili terlihat melalui mikroskop fluoresensi. Setelah infeksi MS2, pili terlepas dari sel E. coli. Pili ini akan bersinar hijau di mikroskop karena Fag MS2 lainnya masih bertahan.Setelah melalui beber-pa percobaan akhirnya tim penelitian tersebut memperoleh penjelasan rinci tentang apa yang terjadi ketika Fag MS2 menginfeksi E. coli.

Zeng dan kawan-kawan menemukan bahwa setelah Fag menempel pada pilus, pilus ditarik kembali, membawa Fag ke permukaan sel bakteri. Pilus kemudian putus di belakang Fag. Sedangkan E. coli yang sehat mengisi kembali pili yang rusak, sedangkan sel yang terinfeksi MS2 tidak. Dengan cara ini, Fag lain dicegah menginfeksi sel yang sama. Fag pertama yang mencapai sel memperoleh keunggulan kompetitif. Karena fenomena tersebut memberikan dorongan pada fag yang menginfeksi, kejadian ini dapat meluas di antara strain Fag lain yang menggunakan pili untuk menginfeksi bakteri.

Baca Juga

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan berguna untuk pengobatan abkteri resisten antibiotik. Manfaatnya yang pertama adalah menggunakan Fag untuk menurunkan virulensi bakteri dapat memberi waktu pada sistem keke-balan untuk melawan infeksi. Kedua, hasil menunjukkan cara menangani infeksi yang mungkin lebih lembut bagi pasien daripada antibiotik yang terkadang lebih destruktif atau jika dibandingkan terapi Fag tradisional yang dapat membunuh sel.

“Satu keuntungan dari metode kami versus terapi Fag tradisional adalah Anda tidak membunuh sel, Anda hanya melucuti senjatanya (agar tidak terjadi resistensi)” kata Zeng. “Membunuh sel bakteri dapat menyebabkan masalah, karena jika sel mati mungkin saja sel tersebut memiliki racun yang dapat dilepaskan ke tubuh inang.”

Fag yang mengincar pili juga bisa memperkuat kerja antibiotik. Beberapa infeksi bakteri hanya merespons antibi-otik dosis tinggi, yang dapat menyebabkan efek samping. Menambahkan fag ke dalam campuran memungkinkan dokter mengurangi dosis antibiotik yang dibutuhkan.

Terima kasih telah membaca artikel

Virus Dapat Lumpuhkan Bakteri Resisten Antibiotik