Viral Pria Dihujat Netizen, Sebut Ciri Karyawan Sakit yang Masih Bisa Ngantor

Jakarta –
Seorang pria viral di media sosial karena menyebut sebagian karyawan yang sering izin sakit sebetulnya tidak benar-benar sakit. Dalam rekaman video sang pria menyebut ciri-ciri karyawan ‘sakit’ yang harusnya bisa masuk kantor.
“Jadi biasanya kalau ada anak buah sakit, pertanyaan saya nomor satu adalah bisa bangun gak? Bisa. Bisa jalan enggak? Bisa. Bisa makan enggak? Bisa. Bisa naik motor? Bisa. Berarti bisa ke kantor,” ungkap sang pria dalam video yang dibagikan pengguna Twitter pada Senin (31/5/2021).
Sebagian netizen mengkritik sang pria karena dianggap menyepelekan kesehatan karyawan.
Spesialis kedokteran okupasi dari RS Primaya Hospital, dr Radite Nusasenjaya, MKK, SpOk, berkomentar bahwa penilaian sakit tidaknya seseorang untuk kemudian bekerja tidak bisa diukur hanya dari kemampuan bangun, makan, atau jalan.
Diperlukan penilaian objektif dari tenaga kesehatan profesional untuk menentukan apakah seseorang memang benar-benar sakit dan perlu istirahat, atau mungkin masih bisa bekerja dengan kondisi khusus.
“Karena seperti gejala COVID-19, semua bisa dimulai dari yang ringan. Tentunya tenaga kesehatan yang berkompeten membuat diagnosis, termasuk apakah pekerja tersebut perlu istirahat dan surat sakit,” ungkap dr Radite pada detikcom.
Sementara itu ahli kesehatan jantung dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, dari Siloam Hospital Lippo Village berkomentar kesehatan harus jadi prioritas utama setiap orang. Pekerjaan yang baik seharusnya bisa tetap membuat seseorang menjalankan pola hidup sheat.
“Fakta secara ilmiah adalah penyakit yang sering menyertai usia 40-an ke atas adalah kegemukan, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Penyakit jantung dan stroke adalah akibat dari penyakit tersebut. Apa penyebabnya? pola hidup yang buruk,” kata dr Vito yang menambahkan ini bisa terjadi karena tekanan pekerjaan.
“Kesehatan adalah prioritas utama. Kesehatan itu aset terbesar kita. Semua orang mau sehat. Percuma kerja siang-malam investasi sana-sini kalau nantinya harus digunakan untuk membayar ongkos berobat yang mungkin juga tidak akan membuat badan kita kembali sehat sempurna,” pungkasnya.