Viral Malas Minum Tablet Tambah Darah Picu Anak Lahir Stunting, Ini Kata Dokter

Jakarta

Baru-baru ini viral sebuah cuitan di media sosial terkait tablet tambah darah. Dalam cuitan tersebut, netizen menuliskan caption soal dampak malas mengonsumsi tablet darah terhadap kehamilan.

“Ka, emg benar ya kalau cewe ga rajin konsumsi tablet tambah darah nanti berpotensi melahirkan anak stunting?” tulis caption yang diunggah di media sosial X, terpantau detikcom, Senin (18/9/2023).

Pemberian tablet darah sendiri sebenarnya merupakan salah satu program dari pemerintah untuk menekan kasus anemia di kalangan remaja putri. Sebab, anemia dapat menyebabkan sejumlah gangguan pada pertumbuhan janin, termasuk salah satunya stunting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, 32 persen wanita berusia 15-24 tahun mengalami anemia. Artinya, 3 dari 10 remaja mengidap kondisi kekurangan sel darah merah.

Dikutip dari laman Kemenkes, 8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri kita tidak mengonsumsi TTD yang membuat mereka berisiko anemia. Remaja putri yang anemia berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia, selanjutnya menjadi ibu anemia yang dapat mengalami kekurangan energi kronis saat hamil nanti.

Kekurangan energi kronis pada ibu hamil bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting.

Spesialis obsterti dan ginekologi dr Boy Abidin, SpOG menjelaskan, hemoglobin (Hb) dibutuhkan terutama pada wanita untuk mejaga metabolisme. Kualitas Hb juga berdampak pada kerja jantung. Menurutnya, salah satu cara untuk mencukupinya adalah dengan tablet tambah darah.

“Jadi apabila ada program pemerintah untuk memberikan tablet zat besi tambah darah itu baik, dan sebaiknya dikonsumsi. Alangkah lebih baiknya lagi dilengkapi dengan multivitamin lainnya, nutrisi yang bagus, dan juga lingkungan yang bagus,” katanya.

Pendapat senada juga disampaikan oleh dr Poedjo Hartono, SpOG(K). Ia menjelaskan anemia atau kekurangan darah mengakibatkan hemoglobin (Hb) yang mengikat oksigen berkurang, sehingga asupan oksigen ke seluruh tubuh tidak optimal.

“Anemia itu kurang darah. Kalau darahnya kurang, yang mengikat oksigen itu juga kurang. Padahal itu dibutuhkan untuk metabolisme zat-zat yang dibutuhkan tubuh,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Senin (18/9).

dr Poedjo menambahkan metabolisme zat-zat penting diperlukan oleh ibunya selama hamil maupun untuk janinnya. Kalau asupan janinnya kurang karena anemua, zat penting untuk pembentukan janin tidak terbawa dengan optimal sehingga bisa memicu stunting.

“Kalau itu nggak bagus, sangat mungkin terjadi stunting,” paparnya lagi.

Next: Kapan perlu konsumsi tablet tambah darah?

Terima kasih telah membaca artikel

Viral Malas Minum Tablet Tambah Darah Picu Anak Lahir Stunting, Ini Kata Dokter