Viral Komentar Siti Fadilah Supari, Benarkah Omicron Terlalu Didramatisir?

Jakarta

Varian Omicron dilaporkan telah masuk ke Indonesia pada Kamis (16/12/2021). Kini, total kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia telah terkonfirmasi sebanyak 3 orang.

Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari dalam sebuah wawancara mengatakan informasi tentang varian Omicron ini terlalu ‘didramatisasi’. Pasalnya, menurut Eks Menkes, varian Omicron tidak begitu berbahaya. Kemunculan varian ini, menurutnya, terlalu dibesar-besarkan dan hanya membuat takut masyarakat.

Varian Omicron disebut Siti perlu dilihat dari strainnya. Strain pada varian Omicron masih sama dengan varian virus sebelumnya, hanya sedikit di ujungnya yang mengalami mutasi.

“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama, yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung protein itu. Nah, kemudian didramatisasi gitu kayaknya, (sampai bilang) mati lo kalau kena Omicron,” ujarnya di Youtube Realita TV, dilihat detikcom Senin (20/12/2021).

Video lama tersebut kembali viral menyusul temuan kasus varian Omicron di Indonesia. Hingga saat ini, tercatat ada 3 kasus varian Omicron terkonfirmasi di Indonesia.

Dalam video tersebut, Siti Fadilah Supari juga menyinggung sifat varian Omicron yang mudah menyebar. Ia menyebutkan bila suatu virus makin mudah menyebar, maka makin tidak ganas virusnya.

“Sifat virus kalo lebih cepat menular, biasanya itu lebih tidak ganas,” ungkapnya.

“Kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” tuturnya.

Lalu, benarkah varian Omicron tidak berbahaya?

Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci menyebut indikasi awal menunjukkan gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron cenderung lebih ringan daripada varian-varian Corona lainnya. Akan tetapi, butuh waktu beberapa pekan untuk memastikan tingkat keparahan dari gejala yang ditimbulkan.

Menurut Fauci, varian Omicron sangat besar kemungkinan lebih menular dibanding varian sebelumnya yakni Delta. Berdasarkan data epidemiolog sejumlah negara, Omicron juga berpotensi besar menginfeksi ulang orang yang sebelumnya terkena COVID-19.

“Ada beberapa pernyataan bahwa itu (varian Omicron) mungkin tidak terlalu parah, karena ketika Anda melihat beberapa kelompok yang diikuti di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta,” kata Fauci, dikutip dari Channel News Asia, Senin (20/12/2021).


Terima kasih telah membaca artikel

Viral Komentar Siti Fadilah Supari, Benarkah Omicron Terlalu Didramatisir?