
Vaksin COVID-19 untuk 12-17 Tahun Sudah ‘Ready’, Ini 10 Rekomendasi IDAI

Jakarta –
Bada Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) disebut telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 ‘Sinovac’ buatan PT Bio Farma untuk anak dan remaja usia 12-17 tahun. Pelaksanaan tinggal menunggu waktu dan petunjuk teknis pelaksanaan.
“Masih kita siapkan,” kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, Rabu (30/6/2021).
Mempertimbangkan tingginya kasus COVID-19 pada anak dan hasil uji klinis vaksin CoronaVac buatan Sinovac pada anak usia 3-17 tahun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Dikutip dari idai.or.id, berikut 10 rekomendasi IDAI terkait vaksin COVID-19 pada anak dan remaja.
- Dapat dilakukan percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak menggunakan vaksin Covid-19 inactivated buatan Sinovac, karena sudah tersedia di Indonesia dan sudah ada uji klinis fase 1 dan 2 yang hasilnya aman dan serokonversi tinggi
- Berdasarkan prinsip kehati-hatian sebaiknya imunisasi dimulai untuk umur 12 -17 tahun dengan pertimbangan:
Jumlah subjek uji klinis memadai.
Tingginya mobilitas dan kemungkinan berkerumun di luar rumah.
Mampu menyatakan keluhan KIPI bila ada
- Dosis 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intra muskular di otot deltoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan.
- Untuk anak umur 3 -11 tahun menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai.
- Kontraindikasi:
Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol*
Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi*
Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.
Demam 37,50C atau lebih.
Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.
Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan.
Hamil.
Hipertensi tidak terkendali.
Diabetes melitus tidak terkendali.
Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali*
- Imunisasi dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mematuhi panduan imunisasi dalam masa pandemi yang telah disusun oleh Kemkes, IDAI dan organisasi profesi lain.
- Pelaksanaan imunisasi dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat.
- Imunisasi bersamaan untuk semua penghuni rumah lebih baik.
- Dilakukan pencatatan vaksinasi secara elektronik diintegrasikan dengan pencatatan vaksinasi orangtua.
- Melakukan pemantauan kemungkinan KIPI.
*Imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronisatau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya.
Vaksin COVID-19 untuk 12-17 Tahun Sudah ‘Ready’, Ini 10 Rekomendasi IDAI
