Shopee Affiliates Program

Vaksin COVID-19 Rusia Minim Pengakuan, Putin: Persaingan yang Tidak Sehat

Jakarta

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluhkan minimnya pengakuan internasional untuk vaksin COVID-19 Sputnik V. Dalam pertemuan internasional G20, Putin meminta agar negara bisa saling mengakui vaksin dan sertifikat vaksin COVID-19.

Sampai saat ini vaksin COVID-19 Sputnik V diketahui belum mendapat izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Badan Pengawas Obat Eropa (EMA). Hal ini membuat hanya beberapa negara saja yang mau ‘menerima’ kedatangan orang dengan sertifikat vaksin Sputnik V.

Padahal menurut laporan uji klinis yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet, vaksin Sputnik V memiliki nilai efikasi yang cukup tinggi yaitu sampai 91.6 persen.

Putin menyebut memberi pengakuan dan saling menggunakan vaksin COVID-19 yang sudah terbukti efektif dan aman disebut akan membantu meningkatkan cakupan vaksinasi dunia.

“Meskipun G20 sudah memutuskan (meningkatkan cakupan vaksinasi), tidak semua negara punya akses terhadap vaksin,” ungkap Putin seperti dikutip dari Al-Jazeera, Senin (1/11/2021).

“Ini terjadi terutama karena persaingan yang tidak sehat, proteksionisme, dan beberapa negara, terutama yang ada di G20, tidak siap untuk saling mengakui vaksin dan sertifikat vaksin,” lanjutnya.

Cakupan vaksinasi COVID-19 di Rusia dilaporkan masih belum cukup karena banyak warga yang enggan mendapat dosis Sputnik V. Sebagian menunggu ingin mendapat vaksin lain karena alasan agar bisa bepergian ke luar negeri karena sertifikatnya sudah banyak diakui negara lain.

Presiden China Xi Jinping memberi komentar serupa dengan Putin terkait pengakuan vaksin COVID-19.


Terima kasih telah membaca artikel

Vaksin COVID-19 Rusia Minim Pengakuan, Putin: Persaingan yang Tidak Sehat