Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$ 403,9 Miliar di Kuartal I 2024

– Pada triwulan I 2024, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan. Posisi Utang Luar Negeri Indonesia tercatat sebesar USD 403,9 miliar atau setara dengan Rp 6.490 triliun (kurs 16.068 pe Dolar AS).

Utang ini lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2023 yang mencapai USD 408,5 miliar. Penurunan ini terjadi baik pada sektor publik maupun swasta.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Capai US$400,9 Miliar di November 2023

Secara tahunan, ULN Indonesia berkontraksi sebesar 0,02% (yoy), setelah sebelumnya tumbuh 3,0% (yoy) pada triwulan IV 2023.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan penurunan posisi ULN ini bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta.

Erwin memerinci, ULN pemerintah pada kuartal I-2024 tercatat sebesar US$ 192,2 miliar, turun dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya sebesar US$ 196,6 miliar. Secara tahunan, ULN pemerintah terkontraksi sebesar 0,9% YoY, setelah tumbuh 5,4% YoY pada kuartal sebelumnya.

“Penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Erwin.

Ia menyebut, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98% dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, posisi ULN swasta pada kuartal I-2024 tercatat sebesar US$ 197,0 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya sebesar US$ 198,4 miliar.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,8% YoY, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan lalu sebesar 1,2% YoY.

Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 1,8% dan 1,6% YoY.

Erwin menegaskan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3% dari 29,8% pada kuartal sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,8% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tutup Erwin.

Baca juga: BI Gaet Bank Sentral UEA Sepakat Tinggalkan Dolar AS

Terima kasih telah membaca artikel

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$ 403,9 Miliar di Kuartal I 2024