Usai Tsunami COVID-19, India Catat 4.300 Kematian Lebih karena ‘Jamur Hitam’

Jakarta

Gelombang tsunami COVID-19 yang dialami India beberapa waktu lalu menyisakan dampak. Muncul puluhan ribu kasus infeksi mukormikosis atau disebut juga ‘jamur hitam‘ yang tidak kalah berbahaya.

Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya mengatakan ada 45.374 kasus infeksi mukormikosis yang tercatat dengan lebih dari 4.300 kematian. Sebagian besar kasus terjadi pada pasien atau penyintas COVID-19 dan sekitar setengahnya masih menjalani perawatan.

Infeksi mukormikosis biasanya menyerang bagian hidung, mata, dan otak, menyebabkan kematian jaringan. Penyakit mukormikosis sebetulnya langka, namun belakangan ini kasusnya meroket, diduga ahli karena penggunaan obatan-obatan untuk COVID-19 yang berlebihan.

Sebagian obat steroid yang diberikan pada pasien COVID-19 bekerja dengan cara menekan peradangan hebat dari reaksi sistem imun. Ini kemudian berdampak pada imunitas yang menurun dan jadi kesempatan untuk mukormikosis menyerang.

Dr Raghuraj Hegde dari kota Bangalore mengatakan kemungkinan jumlah kasus dan kematian karena mukormikosis di India lebih tinggi dari yang dilaporkan. Ini karena sistem kesehatan yang masih belum siap untuk mendeteksi lonjakan mukormikosis.

“Umumnya, kematian terjadi dalam waktu mingguan atau bulanan setelah terinfeksi. Sistem yang ada sekarang tidak terlalu bagus mendeteksi data itu,” kata Dr Raghuraj seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/7/2021).

“Kami melihat banyak pasien yang menjalani terapi secara agresif, dipulangkan, tapi kemudian kembali lagi dengan infeksi sama yang merupakan manifestasi lebih luas di bagian mata atau otak,” komentar spesialis bedah mata di Mumbai, Dr Akshay Nair.


Terima kasih telah membaca artikel

Usai Tsunami COVID-19, India Catat 4.300 Kematian Lebih karena ‘Jamur Hitam’