Update Omicron: Meninggal Jadi 3; Subvarian ‘Siluman’ BA.2 Sudah Masuk RI

Jakarta

RI melaporkan 3 kasus kematian akibat infeksi varian Omicron. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ketiga pasien COVID-19 tersebut memiliki riwayat komorbid dan seluruhnya berusia di atas 60 tahun.

  • Pasien berusia 64 tahun dengan riwayat komorbid gagal jantung, diabetes melitus, gagal ginjal akut dan belum divaksinasi COVID-19
  • Pasien berusia 54 tahun dengan riwayat komorbid obesitas, diabetes melitus, dan hipertensi, serta sudah divaksinasi COVID-19 dua dosis
  • Pasien berusia 78 tahun dengan riwayat komorbid penyakit jantung dan sudah menerima vaksin COVID-19 booster

Menkes juga menyebut dirinya yakin turunan varian Omicron BA.2 sudah masuk Indonesia. Ia memprediksi, kini sudah terdapat sekitar 10 kasus. Akan tetapi, pendeteksian subvarian tersebut sulit dilakukan dengan tes PCR S Gene Target Failure (SGTF) yang selama ini digunakan untuk skrining varian Omicron BA.1.

“Sudah ada. Kita sudah deteksi mungkin sekitar 10,” ujar Menkes dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).

Dalam kesempatan lainnya, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo membenarkan sulitnya pendeteksian BA.2 dengan tes PCR SGTF. Apa penyebabnya?

“Salah satu perbedaanya adalah di BA.2 tidak ada delesi asam amino posisi 69-70 pada protein Spike (protein tanduk yang merupakan kunci protein virus untuk masuk ke sel manusia),” terangnya pada detikcom, Kamis (27/1).

“Karena tidak ada delesi di posisi tersebut, maka BA.2 memang sulit dideteksi dengan metode SGTF yang sudah rutin dipakai untuk skrining omicron, karena umumnya metode SGTF mengandalkan adanya delesi 69-70 itu tadi,” pungkas Ahmad.


Terima kasih telah membaca artikel

Update Omicron: Meninggal Jadi 3; Subvarian ‘Siluman’ BA.2 Sudah Masuk RI