Untuk Pertama Kali Jet Tempur HAL Tejas Jatuh, Jadi ‘Kabar Baik’ untuk Martin Baker

Sejak terbang perdana pada 4 Januari 2001 dan telah diproduksi sebanyak 50-an unit dalam berbagai varian, baru pada 12 Maret 2024, untuk pertama kalinya sebuah jet tempur ringan (LCA) Tejas produksi Hindustan Aeronautics Limited (HAL) jatuh dan total loss. Meski membawa kerugian pada Angkatan Udara India, namun, jatuhnya Tejas di Jaisalmer Rajasthan, rupanya merupakan kabar baik bagi Martin Baker.
Baca juga: Pasok Mesin Jet Tempur HAL Tejas MK2, General Electric Produksi Mesin GE F414 INS6 di India
Dirangkum dari beberapa media lokal India, sebuah jet tempur HAL Tejas MK1A (LA-5020) dari Skadron Udara 18, telah jatuh sesaat lepas landas pada hari Selasa (12/3/2024). Kala kejadian, jet tempur single engine tersebut tengah tergabung dalam latihan perang Bharat Shakti di Pokharan bersama pesawat lain dengan menjatuhkan bom di sana.
Dalam pernyataan singkat, pihak Dispen Angkatan Udara India menyebut, “salah satu pesawat Tejas milik Angkatan Udara India mengalami kecelakaan di Jaisalmer dan pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat.” Kecelakaan terjadi sekitar 100 km dari gurun Pokhran di mana lokasi latihan Bharat Shakti digelar dan disaksikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan petinggi militer.
Today, an Indian Air Force Tejas LCA Aircraft crashed during an operational training sortie near Jaisalmer, Rajasthan. The pilot successfully ejected using the Martin-Baker IN16G Seat.#MartinBaker #EngineeringForLife pic.twitter.com/Yf8qEsAgSd
— Martin-Baker (@MB_EjectEject) March 12, 2024
Kegagalan mesin tampaknya menjadi penyebab utama kecelakaan. Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan asap hitam tebal mengepul dari pesawat sebelum jatuh. Pilot kemudian memutuskan untuk melontarkan diri dengan ejection seat di ketinggian rendah, dan terlihat parasut pilot dapat mengembang dengan sempurna.
Meski begitu, beberapa kalangan menganggap pilot Tejas tidak kompeten, pasalnya Ia tidak berusaha mengarahkan pesawat ke lokasi yang aman, melainkan pesawat jatuh mengarah ke sekolah anak-anak.

Kecelakaan itu terjadi saat pelatihan operasional, yang merupakan insiden pertama yang melibatkan jet tempur Tejas setelah 23 tahun terbang perdana, yang dari sisi industri hal tersebut dapat dimaklumi. Meski begitu investigasi atas insiden ini segera dijalankan oleh otoritas yang berwenang.
Jet Tempur HAl Tejas mengadopsi jenis kursi lontar Martin-Baker IN16G buatan Inggris. Kursi tersebut dirancang untuk mengeluarkan pilot dari posisi nol (zero-zero) yaitu posisi diam hingga ketinggian yang cukup untuk mengerahkan parasut. Posisi nol mengacu pada ketinggian nol atau kecepatan nol. Dalam video kecelakaan tersebut, pilot terlihat melontarkan diri dengan aman dari beberapa puluh meter di atas tanah.
Today, an Indian Air Force Tejas LCA Aircraft crashed during an operational training sortie near Jaisalmer, Rajasthan. The pilot successfully ejected using the Martin-Baker IN16G Seat.#MartinBaker #EngineeringForLife pic.twitter.com/Yf8qEsAgSd
— Martin-Baker (@MB_EjectEject) March 12, 2024
Kemampuan zero-zero dikembangkan untuk membantu pilot menghindari situasi yang tidak dapat dikoreksi selama penerbangan di ketinggian rendah atau kecepatan rendah serta kecelakaan di darat saat lepas landas atau mendarat. Martin Baker sendiri kerap memposting jumlah pilot yang berhasil diselamatkan dalam setiap insiden yang melibatkan produknya, termasuk pada insiden Tejas pada 12 Maret lalu.
Ironisnya, India berencana untuk mengganti jenis kursi lontar untuk Tejas, dari Martin Baker yang buatan Inggris, ke NPP Zvezda K-36D buatan Rusia, hal tersebut terkait dengan embargo komponen dari Inggris untuk Tejas yang ditawarkan ke Argentina. (Gilang Perdana)
Demi Jual Jet Tempur Tejas ke Argentina, India Ganti Kursi Lontar Buatan Inggris dengan Buatan Rusia