Jakarta –

Menyusui anak secara eksklusif menjadi salah satu cara untuk memberikan nutrisi terbaik di awal kehidupan anak. Selain itu menyusui dapat berlanjut hingga usia anak dua tahun lebih.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan telah direkomendasikan oleh para ahli termasuk Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menyusui adalah salah satu cara efektif untuk memastikan kesehatan dan keberlangsungan hidup anak di masa depan.

Nah, saat memasuki usia 6 bulan, sang ibu bisa mengenalkan MPASI atau makanan pendamping ASI kepada Si Kecil. Selama periode ini, disarankan untuk tetap menyusui buah hati.

Lalu, bagaimana bila sang ibu memutuskan untuk menyapih anak sebelum usia 2 tahun? Apakah hal ini ideal untuk menghentikan proses menyusui di waktu tersebut?

Menurut Konselor Laktasi dari Brawijaya Clinic Kemang dan Kosambi Maternity and Children, dr Sarah Audia Hasna, IBCLC, menyusui sebenarnya dapat dilanjutkan hingga si kecil berusia dua tahun lebih. Jika tidak ada indikasi tertentu, sebaiknya sang ibu tetap menyusui anak di bawah umur 2 tahun.

“Kalau tidak ada indikasi, buat apa menyapih anak di bawah 2 tahun. Sebenarnya, setiap ibu direkomendasikan untuk menyusui bayinya hingga dua tahun atau lebih,” kata dr Sarah.

Rekomendasi menyapih sampai 2 tahun

Sarah mengatakan bahwa rekomendasi menyusui sampai usia 2 tahun lebih juga disarankan oleh WHO hingga badan kesehatan yang lain. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga merekomendasikan hal ini.

“Itu rekomendasi bukan hanya dari dokter, bahkan dari WHO, UNICEF, CDC, AAP, dan IDAI,” ujarnya.

Menyusui anak lebih dari dua tahun banyak memberikan manfaat, tak hanya soal pemenuhan nutrisi tetapi juga kematangan emosional dan psikologis anak.

“Begitu banyak manfaat dari menyusui yang diperlukan oleh sang bayi, termasuk kematangan emosional dan psikologis di usia nanti,” kata Sarah.

Mulai menyapih anak saat di bawah 2 tahun memang dapat dilakukan pada kondisi tertentu. Lalu apa saja indikasinya?

KLIK DI SINI UNTUK HALAMAN SELANJUTNYA