Ukraina Gunakan Rudal Anti Tank Milan Buatan Perancis, Inilah Kelebihan dan Kekurangannya

Perang berkepanjangan di Ukraina seolah ‘mengabsen’ segala jenis alutsista papan atas. Di segmen rudal anti tank, nama MBDA Milan belum pernah atau jarang disebut digunakan, padahal rudal anti tank ini adalah buatan Perancis, yang notabene menjadi donatur utama persenjataan ke Ukraina. Dan publikasi terbaru di jejaring sosial Rusia VK pada 1 September 2023, mengungkapkan bahwa Brigade Mekanis ke-32 Angkatan Bersenjata Ukraina telah menggunakan rudal anti tank Milan 2T, yang berasal dari donasi Perancis.
Baca juga: MBDA Milan – Kini Memperkuat Arsenal Senjata Anti Tank TNI AD
Hadirnya Milan 2T dimaksudkan secara khusus untuk menghancurkan proteksi lapis baja reaktif – explosive reactive armour (ERA) yang dipasang pada Main Battle Tank (MBT) Rusia, yang mana Milan dibekali tandem-shaped charge warhead.
Milan, sejatinya adalah sistem rudal anti-tank hasil rancangan Perancis-Jerman (Barat). Rancangan rudal ini dimulai pada tahun 1962 dan secara resmi mulai digunakan satu dekade kemudian pada tahun 1972. Rekaman terbaru menunjukkan bahwa militer Ukraina telah mengerahkan rudal Milan ini untuk melawan militer Rusia. Pengiriman sistem rudal anti-tank Milan oleh Perancis dilakukan setelah invasi Rusia pada Februari 2022.
Sistem rudal anti-tank Milan terdiri dari tiga komponen utama: peluncur, rudal, dan tripod. Sistem ini sering kali dipasang pada tripod, memberikan stabilitas dan presisi selama penargetan dan peluncuran. Rudal ini menggunakan mekanisme panduan perintah SACLOS (SemiAutomatic Command to Line Of Sight). Sistem panduan ini melacak rudal baik dengan sensor infrared yang dipasang di ekor atau lampu flash elektronik, tergantung modelnya.
Karena rudal dipandu oleh kabel (kawat) dari peluncurnya, maka rudal ini kebal terhadap gangguan radio jamming atau flare. Seperti halnya rudal anti tank TOW 2 buatan AS, mekanisme yang dipandu dengan kawat berarti bahwa rudal memiliki jangkauan terbatas, dan operator tetap harus standby selama proses penerbangan rudal.
Selain itu, sistem Milan dapat menghadapi tantangan ketika menavigasi saluran listrik darat. Selama bertahun-tahun, berbagai versi Milan telah dikembangkan, dengan beberapa model baru yang dirancang untuk melawan teknologi lapis baja canggih, seperti proteksi reaktif eksplosif (ERA).
Milan 2T adalah versi lanjutan dari sistem rudal anti-tank Milan. Varian 2T menandai diperkenalkannya hulu ledak tandem HEAT (High Expolosive Anti Tank). Hulu ledak tandem ini dikembangkan khusus untuk melawan meluasnya penggunaan Explosive Reactive Armor (ERA) pada tank modern. ERA adalah proteksi yang dirancang khusus untuk mengurangi efektivitas amunisi anti-tank.

Meskipun konten yang disediakan tidak secara langsung menentukan kemampuan Milan 2T melawan tank Rusia, desain hulu ledak tandem HEAT untuk melawan ERA menunjukkan bahwa itu akan efektif melawan tank yang dilengkapi dengan jenis lapis baja ini. MBT Rusia, terutama varian modern, sering menggunakan ERA sebagai bagian dari elemen pertahanan mereka.
Rudal Milan dapat melesat dengan kecepatan 200 meter per detik. Dan sampai saat ini telah dirilis dalam varian Milan 1 (1972) dengan kaliber 103 mm, Milan 2 (1984) dengan kaliber 115 mm, pada Milan 2 ditambahkan kemampuan penetrasi lapis baja sampai 880 mm. Selanjutnya ada Milan 2T (1993) dengan kemampuan menembus reactive armor 880 mm.
Baca juga: 9M123M Khrizantema – Rudal Anti Tank Paling Mematikan Milik Rusia, Dapat Dipandu Laser dan Radar
Di tahun 1996 dirilis Milan 3 dengan tandem warhead dan dukungan elekctronic beacon. Dan yang terbaru Milan ER yang menyerap keunggulan Milan 3 dengan jarak tembak sampai 3.000 meter, dan kabarnya mampu menembus baja setebal 1.000 mm. (Gilang Perdana)