Udara Jakarta-Tangsel Lagi Jelek-jeleknya, Pakar Polusi Angkat Bicara

Jakarta

Langit Jakarta dan sekitarnya belakangan ini tampak seperti berkabut. Tapi coba hirup napas dalam-dalam, bisa jadi bukan kesejukan yang didapat melainkan malah batuk-batuk.

Dilihat dari data kualitas udara, langit Jakarta dan sekitarnya termasuk Tangerang Selatan memang sedang dalam kondisi tidak sehat. Pada waktu-waktu tertentu, udara di Tangerang Selatan bahkan mencapai level sangat tidak sehat.

Pada Rabu (24/5/2023) misalnya, tercatat ideks kualitas udara di Tangerang Selatan berada masuk level sangat tidak sehat sejak pukul 20.00 yakni di angka 243, dan mencapai puncaknya pada pukul 01.00 Kamis (25/5) yakni di angka 264.


Tidak jauh berbeda dengan Tangerang Selatan, indeks kualitas udara di Jakarta juga lebih sering berada di level tidak sehat. Beberapa kali saja turun ke level tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Kualitas udara Tangsel pada Jumat (26/5) pukul 00.00 WIB. Foto: Tangkapan layar IQair

Efek kemandekan udara?

Peneliti pencemaran udara yang juga guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof Budi Haryanto, menyebut adanya kemandekan udara di musim kemarau turut mempengaruhi kondisi tersebut. Dikatakannya, konsentrasi PM 2.5 (particulate matter) meningkat karena tidak ada kekuatan angin.

“Biasanya kan terurai oleh kecepatan angin terus kemudian embun yang di atas itu tercairkan oleh matahari. Perbedaan suhu jadi tidak bisa terurai ke atas,” jelas Prof Budi saat dihubungi, Kamis (25/5/2023).

“Terus tidak terurai ke samping karena kekuatan anginnya rendah, jadi di bawah sumber pencemarannya banyak, kemudian tidak bisa terurai ke kanan, kiri, sehingga numpuk jadi tinggi,” lanjutnya.

Udara Jakarta-Tangsel Lagi Jelek-jeleknya, Pakar Polusi Angkat Bicara  History indeks kualitas udara Tangsel beberapa hari terakhir. Foto: Tangkapan layar IQair

Kenapa polusi di Tangerang Selatan juga tinggi? Selengkapnya bisa dibaca DI SINI.

Terima kasih telah membaca artikel

Udara Jakarta-Tangsel Lagi Jelek-jeleknya, Pakar Polusi Angkat Bicara