
Tri Indonesia Perluas Jangkauan 4G ke 70 Desa Terpencil

Jakarta, – Tri Indonesia melaporkan sedang memperluas jangkauan jaringan pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G di Indonesia.
Chief Technical Officer Tri Indonesia, Desmond Cheung menerangkan Tri Indonesia telah menyelesaikan pembangunan BTS 4G di 70 desa terpencil lebih cepat dari target kami pada tahun 2021.
“Kami akan terus menghadirkan jaringan 4G di lebih dari 300 desa terpencil lainnya pada tahun 2022,” ujar Desmond dalam keteranganya.
Sebaran 70 BTS 4G Tri Indonesia itu berada di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Dan Saat ini yang terhubung jaringan 4G Tri Indonesia mencakup lebih dari 37.000 desa di seluruh Indonesia.
Sekedar informasi pula, meski telah sepakat untuk merger kedua operator ini masih tampak begitu gencar mengelar jaringan hingga penghujung negeri.
Sebelumnya juga tercatat, Indosat Ooredoo melanjutkan perluasan jangkauan jaringannya 4G/LTE di 124 desa terpencil.
Penggelaran jaringan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program Pemerintah memenuhi cakupan 4G di seluruh Indonesia dan menggelar layanan 4G/LTE di 645 desa terpencil pada tahun 2022.
Beberapa desa terpencil yang baru disambangi 4G Indosat Ooredoo tersebut antara lain Desa Pulo Kruet, Tanah Pilih, dan Jadi Mulya di Sumatera Selatan; Desa Sumare dan Taan di Mamuju, Sulawesi Barat; dan Desa Padang, Sinorang, Ondo-Ondolu, dan Maleo Jaya di Banggai, Sulawesi Tengah.
Meski 5G sedang menjadi fokus pengembangan di dalam negeri, tetapi 4G akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Sekedar informasi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menekankan keberadaan jaringan 4G tetap diperlukan, bahkan pembangunan infrastrukturnya tetap akan terus dilakukan untuk daerah yang belum terjangkau internet, terutama daerah 3T, yakni terdepan, terpencil dan tertinggal.
Tri Indonesia Perluas Jangkauan 4G ke 70 Desa Terpencil
