
TrendForce: Huawei Akan Merebut 28,5% Pasar Mobile Base Station 5G

Jakarta, – Vendor China Huawei, diperkirakan akan memimpin pasar stasiun pangkalan selular (mobile base station) global tahun ini dengan total pangsa 28,5%, naik dari 27,5% pada 2019, menurut laporan perusahaan riset TrendForce yang berbasis di Taiwan.
Posisi kedua akan diduduki oleh vendor Swedia Ericsson, dengan pangsa pasar 26,5%, turun dari pangsa pasar global sebesar 30% pada 2019.
Pangsa Nokia di pasar stasiun basis seluler global diperkirakan akan mencapai 22% pada tahun 2020, turun dari 24,5% sementara vendor Korea Samsung akan meningkatkan pangsa dari 6,5% tahun lalu menjadi 8,5% pada tahun 2020.
Vendor Cina ZTE diharapkan mencapai pangsa pasar 5% tahun ini, turun dari 6,5% tahun lalu, kata TrendForce.
“Produsen peralatan China dan Eropa merebut lebih dari 85% pangsa pasar di industri stasiun pangkalan seluler global pada 2019, dengan Ericsson, Huawei, dan Nokia sebagai tiga pemasok terbesar.
Namun, karena perang dagang AS-China dan kontrol ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah AS, Huawei kemudian tidak dapat memperoleh komponen utama dari pabrikan RF-front end yang berbasis di AS, yang pada gilirannya memengaruhi kinerja penjualan stasiun pangkalannya di pasar luar negeri.
Oleh karena itu, Huawei diperkirakan akan memfokuskan pembangunan stasiun pangkalannya tahun ini terutama di China domestik,” kata TrendForce.
Pada akhir paruh pertama tahun 2020, tiga operator jaringan seluler utama China, termasuk China Mobile, China Unicom, dan China Telecom, telah membangun lebih dari 250.000 BTS 5G di China.
Jumlah ini diproyeksikan mencapai 600.000 pada akhir tahun ini, dengan jangkauan jaringan di kota-kota setingkat prefektur di China. Selain itu, infrastruktur yang muncul seperti jaringan 5G dan jaringan semua optik akan menghasilkan peluang komersial bagi Huawei, kata perusahaan riset tersebut.
“Di sisi lain, berkat upaya komersialisasi 5G yang berhasil di Korea, Samsung telah melihat lonjakan peralatan stasiun pangkalannya. Perusahaan telah menyediakan BTS untuk tiga operator jaringan seluler besar di Korea, termasuk SK Telecom, KT, dan LG Uplus, selain bekerja sama dengan operator A.S., seperti AT&T, Sprint, dan Verizon.
Selain itu, karena pemerintah Inggris kini menargetkan NEC dan Fujitsu yang berbasis di Jepang sebagai pemasok pengganti peralatan 5G, begitu pun pemerintah Eropa dan Amerika sama-sama telah menerapkan sanksi terhadap Huawei, pemasok peralatan Jepang kini memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkan pangsa pasar mereka di Eropa.
Menurut kajian terbaru TrendForce, sejak diluncurkan pada 2019, layanan 5G telah mendorong berbagai kasus kegunaan (use case), terutama dalam telemedicine dan industri IoT selama penyebaran COVID-19.
Aplikasi utama 5G selama periode ini termasuk robot desinfeksi nirsentuh, pekerjaan jarak jauh, dan pembelajaran jarak jauh.
Saat ini, China paling agresif dalam mengembangkan jaringan 5G, dengan lebih dari 400 aplikasi inovatif terkait 5G di bidang transportasi, logistik, manufaktur, dan perawatan kesehatan pada paruh pertama tahun ini. Pada saat yang sama, kemunculan layanan 5G telah menciptakan lonjakan yang sesuai dalam permintaan stasiun pangkalan mobile.
TrendForce: Huawei Akan Merebut 28,5% Pasar Mobile Base Station 5G
