Tina Turner Meninggal, Semasa Hidupnya Berjuang Lawan Penyakit Kronis

Jakarta

Tina Turner, bintang rock ‘n’ roll pada tahun 1980-an, meninggal dunia pada usia 83 tahun, Rabu (24/5/2023). Penyanyi ini mengidap masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari kanker usus pada tahun 2016 dan menjalani transplantasi ginjal pada tahun 2017.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam, Bernard Doherty, humas dari Turner menyampaikan kabar duka ini.

“Tina Turner, ‘Ratu Rock n Roll’ telah meninggal dengan damai hari ini pada usia 83 tahun setelah lama sakit di rumahnya di Kusnacht dekat Zurich, Swiss. Tanpa dia, dunia kehilangan legenda musik dan panutan,” ungkapnya, dikutip dari The Guardian, Kamis (25/5).


Penyanyi yang lahir pada 26 November 1939 dengan nama Anna Mae Bullock ini menjadi terkenal di akhir tahun 60-an sebagai penyanyi band Ike & Tina Turner Revue, namun kemudian dia sukses mendunia sebagai artis solo.

Memiliki Sederet Riwayat Penyakit

Pada tahun 1978, Turner didiagnosis dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisinya mengharuskan untuk mengonsumsi pil sehari sekali.

“Saya percaya bahwa tubuh saya mulai bereaksi untuk bekerja dengan tekanan darah tinggi dan obat-obatan, dan itulah alasan saya tidak dapat mencapai catatan saya,” tulis Turner dalam memoarnya.

Ia juga mengidap stroke pada Oktober 2013, tiga bulan setelah pernikahan keduanya dengan Erwin Bach.

“Petir menghantam kepala dan kaki kanan saya – setidaknya begitulah rasanya – dan saya merasakan sensasi lucu di mulut saya yang membuat saya sulit untuk meminta bantuan Erwin. Saya curiga itu tidak baik, tapi itu lebih buruk dari yang pernah saya bayangkan. Saya mengalami stroke,” tulis penyanyi ikonik itu.

Turner pun langsung dibawa ke rumah sakit setelah dirinya tak dapat berdiri sendiri. Ia dirawat selama 10 hari dan menjalani beberapa perawatan agar bisa berjalan kembali.

Setelah stroke, dokter yang merawat Turner menyatakan keprihatinan bahwa tekanan darah tingginya melukai ginjal. Tak lama setelah itu, dokter menemukan bahwa ginjal Turner hanya berfungsi 35 persen, dan semakin menurun menjadi 5 persen. Turner pun menjalani cuci darah dalam upaya menjadi cukup sehat untuk menerima transplantasi ginjal.

“Saya bertanya-tanya apakah ada orang yang berpikir bahwa sumbangan hidup Erwin bersifat transaksional,” tulisnya dalam memoarnya.

“Luar biasa, mengingat sudah berapa lama kami bersama, masih ada orang yang ingin percaya bahwa Erwin menikahi saya karena uang dan ketenaran saya,” lanjutnya.

Setahun sebelumnya, pada Januari 2016, Turner juga didiagnosis kanker usus hingga mengalami diare kronis selama berbulan-bulan. Ia juga mengidap karsinoma dan beberapa polip ganas. Meskipun demikian, tak ada informasi lebih lanjut apakah kanker tersebut bisa dihilangkan.

Sebulan kemudian, penyanyi legendaris itu menjalani operasi untuk mengangkat bagian ususnya yang terkena kanker, dan dokter mengira itu bisa disembuhkan. Saat melakukan operasi pengangkatan usus, Turner harus menunda transplantasi ginjalnya selama satu tahun.

NEXT: Pertaruhkan Kesehatan

Terima kasih telah membaca artikel

Tina Turner Meninggal, Semasa Hidupnya Berjuang Lawan Penyakit Kronis