Tim Dokter Forensik Ungkap Kendala Proses Autopsi Jenazah Anak Tamara Tyasmara

Jakarta

Tim dokter forensik yang terlibat dalam penyelidikan kasus kematian putra artis Tamara Tyasmara, Dante (6) mengungkapkan kendala dalam proses autopsi jenazah korban. Pihaknya menuturkan jenazah Dante yang sudah 10 hari dimakamkan mulai membusuk dan membuat tanda indikasi tenggelam tidak ditemukan di tubuh Dante.

“Biasanya kami akan menilai, untuk jenazah masih segar, kita lihat tubuhnya basah atau tanda-tanda terendam seperti keriput di telapak tangan dan kaki, anggota tubuh dingin, itu biasanya dinilai beberapa saat dinyatakan akibat tenggelam,” ujar dokter forensik dr Farah, SpFM kepada wartawan.

“Karena kalau untuk mencari air dalam lambung, atau usus, atau misalnya parunya ngembang itu agak susah mengingat kondisi korban sudah 10 hari sudah dimakamkan,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun begitu, dr Farah menuturkan bahwa paru-paru Dante ditemukan ‘mencair’ dalam proses autopsi. Hal tersebut diduga kuat diakibatkan oleh jumlah air yang terlalu banyak masuk ke dalam saluran pernapasan Dante ketika tenggelam.

“Pada autopsi karena jenazah sudah membusuk lanjut, organ tubuhnya sebagian sudah mulai melunak terutama parunya sudah mencair, itu kami asumsikan karena kebanyakan air yang masuk sehingga kita tidak temukan lagi jejak organ parunya,” sambungnya.

Untuk memastikan penyebab kematian Dante lebih lanjut, proses autopsi juga dilakukan dengan pemeriksaan destruksi asam. Langkah ini dilakukan untuk menemukan ‘tanda tenggelam’ melalui tumbuhan air yang dapat ditemukan dalam tubuh korban.

Hasilnya, tim dokter menemukan tumbuhan air berupa ganggang di dalam jenazah Dante.

“Kemudian hasil autopsinya juga didukung kami temukan tumbuhan air dalam sumsum dan di organ hatinya sementara kami menyimpulkan kondisi sesuai dengan korban meninggal akibat tenggelam,” jelasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Tim Dokter Forensik Ungkap Kendala Proses Autopsi Jenazah Anak Tamara Tyasmara