Thalasemia Penyakit Keturunan, Begini Mengeceknya Biar Nggak Gagal Nikah

Jakarta –
Thalasemia adalah kelainan darah genetik yang menyebabkan bentuk hemoglobin tidak normal, akibatnya merusak sel darah merah. Gangguan sel darah ini sering mengakibatkan anemia pada pengidapnya.
Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi Prof dr Zubairi Djoerban menjelaskan thalasemia mengakibatkan pengidapnya tidak bisa memproduksi hemoglobin yang cukup. Thalasemia diakibatkan karena berkurangnya atau tidak terpenuhinya protein sehingga sel darah merah mudah pecah.
“Usia dari sel darah merah jadi lebih pendek sehingga hanya sedikit sel darah merah sehat yang ada di dalam sirkulasi darah pasien thalasemia,” ujar Prof Zubairi kepada detikcom, Rabu (7/6/2023).
Thalasemia adalah penyakit keturunan. Jika pasangan mengidap penyakit ini, anaknya juga berisiko mengidap kondisi yang sama.
“Tolong diingat bahwa ada risiko, jadi memang penting sekali memeriksa calon suami atau calon istri agar bisa diantisipasi ke depannya,” ucap Prof Zubairi.
Ciri-ciri Thalasemia
Berdasarkan gejalanya, thalasemia dibagi menjadi 3 jenis, yakni thalassemia minor/trait/pembawa sifat, thalassemia intermedia dan thalasemia mayor.
Thalasemia mayor
Thalassemia mayor umumnya diketahui sejak bayi dengan ciri-ciri
- Tampak pucat
- Lemah
- Lesu
- Sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit.
Pasien Thalasemia mayor membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya, setiap 2-4 minggu sekali.
Thalasemia intermedia
Thalassemia intermedia biasanya baru terdiagnosis ketika usia anak telah beranjak dewasa dan biasanya tidak membutuhkan transfusi darah rutin.
Thalasemia minor
Thalassemia minor/trait/pembawa sifat biasanya tidak bergejala, tampak normal, namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit di bawah normal.
Next: Mendeteksi thalasemia