Terungkap Nama Bos Starlink Indonesia, Dari Komisaris Hingga Direktur

JAKARTA, – Setelah mengetahui Network Operation Center (NOC) alias kantor operasional, kini nama bos Starlink di Indonesia akhirnya terungkap

Seperti Selular beritakan sebelumnya, layanan internet satelit milik Elon Musk yakni Starlink telah mulai beroperasi di Indonesia sejak bulan Mei 2024.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa layanan internet satelit milik Elon Musk itu telah mendirikan perusahaan di dalam negeri bernama PT Starlink Service Indonesia.

Melansir dari website Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, Direktur Starlink Service Indonesia bernama Leonard Mamahit yang berusia 69 tahun dan berlokasi di Jakarta.

TONTON JUGA:

[embedded content]

Sementara posisi komisaris dijabat oleh Lauren Ashley Dreyer yang merupakan warga negara Amerika Serikat (AS) berbasis di Belanda.

Baca juga: APJII Sebut Layanan Direct-to-Call Starlink Bisa Habisi Semuanya

Kedua orang ini diketahui tidak memiliki saham di Starlink Indonesia.

Saham Starlink Indonesia dipegang dua pihak yakni Starlink Holdings Netherlands dan SpaceX Netherlands, yang sama-sama berbasis di Belanda.

Starlink Holdings Netherlands memiliki 99 ribu lembar saham dengan total Rp 9,9 miliar.

Sedangkan SpaceX Netherland memegang 1.000 lembar saham senilai Rp 100 juta.

Dalam data tersebut, lokasi kantor Starlink tercatat berada di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan.

Tak Hanya Jualan Internet

Starlink tidak hanya mengantongi izin untuk menjual internet langsung ke masyarakat Indonesia tetapi ternyata ada berbagai izin yang mereka dapatkan.

Menurut data yang Selular himpun, total ada tiga izin yang Starlink memiliki untuk beroperasi di Indonesia.

Ini semua tercantum dalam data di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM.

Ketiganya yakni aktivitas telekomunikasi satelit, internet service provider, dan portal web dan atau platform digital dengan tujuan komersial.

Untuk aktivitas telekomunikasi satelit, dijelaskan kegiatannya mencakup melayani telekomunikasi bergerak dengan satelit stasiun Bumi, sentral gerbang, dan jaringan penghubung.

Selain itu juga terkait semua kegiatan menggunakan satelit.

Seperti pengoperasian, perawatan atau penyediaan akses dengan fasilitas transmisi suara, data, teks, dan video.

Baca juga: Dampak Hadirnya Starlink, KPPU Awasi Predatory Pricing

“Termasuk kegiatan penyediaan akses internet melalui operator infrastruktur satelit,” tulis informasi tersebut.

Starlink sebagai ISP mencakup pelayanan untuk menyalurkan akses internet. Informasi itu menyebutnya sebagai pintu gerbang kepada internet.

Terakhir, portal web dan atau platform digital dengan tujuan komersial yakni terkait kegiatan di dalam dunia maya.

Salah satunya mencakup pengoperasian situs web menggunakan mesin pencari.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghasilkan dan memelihara database besar dari alamat dan isi internet dengan format yang mudah dicari.

Ada juga terkait pengoperasian situs web sebagai portal ke internet. Starlink juga akan mengoperasikan platform digital dan atau situs web yang melakukan transaksi elektronik.

SIMAK JUGA:

Terima kasih telah membaca artikel

Terungkap Nama Bos Starlink Indonesia, Dari Komisaris Hingga Direktur