Terpopuler Sepekan: Heboh Gilang ‘Kain Jarik’, Apa Itu Fetish?

Jakarta

Beberapa waktu lalu, kata fetish dan nama ‘Gilang’ mendadak viral di media sosial Twitter. Ini karena kasusnya yang menyita perhatian warganet soal dugaan fetish yang berkedok riset ilmiah ‘bungkus-membungkus’.

Nama ini pertama kali muncul di sebuah thread sebuah akun Twitter @m_fikris yang mengaku dirinya merupakan salah satu korban dari Gilang bungkus ini. Ia disuruh Gilang untuk membungkus tubuhnya dengan kain yang menyerupai pocong, selama tiga jam. Akhirnya setelah diberitahu temannya, ia baru menyadari kalau tindakan itu termasuk fetish.

“Nah setelah ngobrol ama temen gw. Katane hal2 kek pocong (dibungkus jarik) itu adalah fetish/kink gitu lah. Gw dikasih link beritane, gw kirim ke gilang dong. Dan ampe gw nulis ini gak dibales,” tulis pemilik akun tersebut.

Apa sih arti fetish sebenarnya?

Fetish merupakan suatu kondisi yang dirasakan berupa kesenangan, yang bisa dirasakan seseorang sebagai respon terhadap objek tertentu, dan seringkali tidak menunjukkan unsur seksual di dalamnya.

Mengutip dari WebMD, orang dengan fetish biasanya cenderung membutuhkan suatu benda atau objek tertentu yang bisa membuat dirinya berfantasi seksual. Atau bisa juga digunakan pada pasangan agar bisa mendapatkan kepuasan seksual yang maksimal.

Berdasarkan sebuah penelitian, fetish ini umumnya melibatkan bagian tubuh yang terlihat biasa, seperti kaki, atau fitur tubuh, tato, hingga penindikan. Tetapi, dari berbagai hal itu kaki masih yang paling umum.

Kenapa fetish ini bisa terjadi?

Beberapa ahli percaya fetish ini terjadi sebelum pubertas. Mengutip Healthline, sebuah teori mengatakan bahwa hal ini dihasilkan dari kecemasan atau trauma seseorang di masa lalu.

Menurut teori lainnya, fetish juga bisa disebabkan karena dampak awal pengalaman seksual yang menuntut kondisi dari seseorang untuk percaya bahwa bagian tubuh atau objek nonseksual itu menarik secara seksual.

Apakah kasus Gilang Bungkus termasuk fetish?

Menanggapi ini, psikolog dari Magna Cita Marlin, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, mengatakan belum tentu kasus Gilang bungkus ini disebut fetish. Ini karena tidak ada kontak atau sentuhan langsung terhadap objek tersebut.

“Sepengetahuan saya soal fetish itu bukan seperti itu, jadi dia nggak ngebungkus orang lain harusnya. Harusnya dia ngebungkus diri sendiri dan dia masturbasi,” jelasnya saat dihubungi detikcom, beberapa waktu lalu.

“Biasanya fetish itu kita yang melakukan hubungan seksual dengan barang itu, jadi bukan kita nyuruh orang lain,” lanjut Rosdiana.

Seperti apa sih contoh kasus fetish itu?

Rosdiana juga memberikan sebuah contoh kasus jika seseorang memiliki kondisi fetish dalam tubuhnya. Contohnya fetish terhadap benda mati, maka orang tersebut akan melakukan hubungan seks dengan benda tersebut.

“Jadi misalnya, saya pernah melihat sebuah film dalam rangka pembelajaran, orang itu dia fetish terhadap mobil. Dia melakukan hubungan seks dengan mobil tersebut. Jadi dia masuk-masuk ke bawah kap mobil,” kata Rosdiana.

Apa fetish itu termasuk sebuah gangguan?

Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa dari Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Alvina, SpKJ, fetish adalah objek yang tidak hidup. Berbeda dengan fetishism yang berarti fantasi, dorongan, atau perilaku yang menggunakan benda mati, agar bisa terangsang secara seksual.

“Seseorang dengan fetishism akan berfantasi seksual atau melakukan perilaku seksual, misalnya masturbasi dengan menggunakan benda yang tidak hidup sebagai objek untuk menimbulkan rangsangan seksual,” kata dr Alvina melalui rilis yang diterima detikcom.

“Fetishism sendiri belum tentu gangguan, sepanjang tidak menimbulkan distres dan tidak menimbulkan gangguan fungsi. Untuk memenuhi kriteria gangguan jiwa, seseorang dengan fetishism harus mengalami distres yang bermakna dan gangguan fungsi seperti merasa terganggu atau menderita dengan kondisinya. Saat menjadi gangguan, diagnosisnya menjadi gangguan fetihistik,” lanjutnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Terpopuler Sepekan: Heboh Gilang ‘Kain Jarik’, Apa Itu Fetish?