Terpaksa Mudik Malam Hari? Dokter Bilang Lebih Berisiko, Tapi Bisa Disiasati

Jakarta

Tidak jarang pemudik memilih untuk berkendara jarak jauh ke kampung halaman di malam hari. Selain menghindari paparan sinar matahari, bepergian jarak jauh pada malam hari juga dipilih untuk menghindari kemacetan.

Praktisi kesehatan tidur dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Paulina Thiomas Ulita, SpS, mewanti-wanti, menyebut pilihan ini sebenarnya lebih berisiko. Menurutnya, malam hari itu adalah waktu terbaik untuk tubuh beristirahat.

Namun demikian, pilihan untuk mudik malam hari tetap bisa disiasati. Jika memang ingin merencanakan untuk mudik di malam hari, dr Paulina menyarankan lebih baik istirahat dulu di siang hari supaya tubuh kita siap untuk melakukan perjalanan jarak jauh atau tidak tidur di malam hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi ya terpaksa di switch ya waktu tidurnya, walaupun tidur di siang hari juga nggak bisa terlalu lama, karena nanti malah lemes malamnya untuk melakukan perjalanan,” ucap dr Paulina dalam wawancara dengan detikcom baru-baru ini.

Jika pada akhirnya mengantuk di perjalanan, padahal sudah mengganti waktu tidur di siang hari, sebaiknya segera mencari tempat istirahat (rest area) untuk tidur atau sekedar mengistirahatkan tubuh sekitar 10-20 menit.


ADVERTISEMENT

Hal itu membuat tubuh kembali segar dan rasa kantuk menjadi berkurang, sehingga bisa melanjutkan perjalanan jarak jauh.

“Bagaimanapun perjalanan malam hari itu lebih berbahaya karena kewaspadaan menurun, ada rasa mengantuk, tapi bisa disiasati,” ucap dr Paulina.

Terima kasih telah membaca artikel

Terpaksa Mudik Malam Hari? Dokter Bilang Lebih Berisiko, Tapi Bisa Disiasati