Jakarta –

Seorang wanita terbang ke Turki untuk menjalani operasi penurunan berat badan yang murah. Namun, tubuhnya menjadi sangat kurus seperti ‘kulit dan tulang.’

Tracey Hutchinson (52) memiliki berat badan sekitar 101 kg. Awalnya ia berencana menjalani operasi gastric bypass di Inggris untuk menurunkan berat badannya.

Namun pihak medis di Inggris mengatakan Tracey tak memenuhi syarat untuk operasi bariatrik di negara tersebut.

“Berat badan saya berarti tekanan berbahaya menumpuk di sekitar otak saya, tetapi yang mereka tawarkan hanyalah balon lambung ini,” kata Tracey, dikutip dari The Sun.

Ibu dua anak ini akhirnya memutuskan melakukan operasi tersebut ke luar negeri, tepatnya di Turki pada awal tahun lalu.

“Operasi berjalan lancar dan saya ditempatkan di hotel yang bagus sesudahnya. Ketika saya kembali, saya segera mulai melihat hasilnya. Saya kehilangan begitu banyak berat badan pada awalnya. Saya tidak percaya,” ceritanya.

Pada Juni 2022, wanita asal Washington ini mencapai berat badan impiannya yaitu 66,6 kg. Ia mengaku senang dengan hasil operasi, perawatan pascaoperasi, dan juga harganya. Akan tetapi, setelah menikah Tracey mulai khawatir bahwa berat badannya turun terlalu banyak.

“Setelah mencapai ukuran sempurna saya, saya tidak bisa berhenti. Sekarang saya telah beralih dari satu (kondisi) ekstrim ke ekstrim lainnya,” jelasnya.

Sejak malam pernikahannya, tubuhnya berangsur-angsur menjadi semakin kurus. Ia menggambarkan dirinya sebagai ‘kulit dan tulang’. Berat badannya saat ini hanya 41 kg.

Dokter bedahnya di Turki menyarankan Tracey mengonsumsi imodium (obat antidiare) untuk menghentikannya pergi ke toilet sehingga dia bisa menambah berat badan. Namun, Tracey mengatakan sejauh ini tidak ada bedanya dan dia sangat takut.

“Saya pada titik sekarang di mana saya tidak yakin berapa banyak lagi berat badan yang bisa saya turunkan secara fisik,” kata Tracey.

Penilaian terperinci atas kasus Tracey dibuat oleh NHS dan diputuskan bahwa operasi gastric bypass bukan untuk kepentingan terbaiknya. Tracey sempat ditawari prosedur alternatif lainnya.

“Segala bentuk operasi penurunan berat badan adalah operasi besar. Itu harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati oleh tim profesional kesehatan sesuai dengan pedoman nasional,” kata Dr Neil Jennings, direktur klinis Bedah di South Tyneside dan Sunderland NHS Foundation Trust.

“Pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan untuk memastikan bahwa operasi adalah pilihan yang tepat bagi mereka,” sambungnya.

Ini termasuk pemeriksaan kesehatan lengkap, konseling dan dukungan, serta komitmen untuk menurunkan berat badan sebelum prosedur apa pun dapat dilakukan.

“Bagi sebagian orang, operasi tidak akan menjadi kepentingan terbaik mereka. Ini biasanya terjadi di mana risiko operasi lebih besar daripada potensi manfaatnya,” ujar Jennings.

“Kami melihat peningkatan jumlah pasien yang mengalami komplikasi akibat operasi di luar negeri. Kami akan sangat menyarankan siapa pun yang mempertimbangkan bepergian ke luar negeri untuk perawatan pribadi, memikirkan pilihan mereka dengan hati-hati. dan memahami risiko yang terlibat,” pesannya.