Jakarta –

Meskipun kasus kanker penis hanya sedikit ditemukan di Indonesia, tetap saja masyarakat harus mewaspadainya. Terlebih, tanda-tanda kanker penis jarang sekali muncul sehingga pengidapnya tidak menyadari sel kanker sedang berkembang di tubuh mereka.

Kanker penis adalah kanker langka yang kebanyakan menyerang jaringan penis dan kulup (kulit yang menutupi kepala penis). Setengah dari kasus kanker penis disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Biasanya, virus tersebut bersumber dari kontak antar kulit saat berhubungan seksual.

Di sisi lain, ada banyak faktor risiko yang memungkinkan orang terkena penyakit ganas ini, seperti kelompok lansia di atas 50 tahun, pecandu rokok, phimosis, penggunaan obat-obatan tertentu, dan memiliki imun tubuh yang lemah.

Tanda-tanda Kanker Prostat

Dikutip dari National Health Service (NHS UK), tanda-tanda kanker penis yang umum terjadi adalah:

• Luka yang tidak sembuh dalam 4 minggu.
• Ruam.
• Pendarahan dari penis atau di bawah kulup.
• Muncul lendir putih yang berbau.
• Penebalan kulit penis atau kulup sehingga sulit untuk ditarik kembali (phimosis).
• Perubahan warna kulit penis atau kulup .

Tanda-tanda penyerta yang kemungkinan dapat terjadi, antara lain:

• Benjolan di selangkangan.
• Merasa lelah.
• Sakit perut.
• Penurunan berat badan tanpa sebab.

Berdasarkan data Globocan 2020, prevalensi kasus kanker penis di Indonesia hanya 0,26 persen atau menjangkiti 1.017 pria dari total keseluruhan populasi. Tak ayal jika banyak pria yang kerap mengabaikan risiko dari penyakit ini.

Meski begitu, kanker tetaplah penyakit ganas yang lambat laun bisa memicu komplikasi. Masyarakat harus berwaspada dengan tanda-tanda kanker penis. Bila berlangsung lebih dari dua minggu, pergi ke layanan medis untuk melaporkan masalah yang dialami.