Jakarta –

Seiring lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, kebutuhan akan suplemen vitamin dan obat-obatan ikut meningkat. Namun anehnya, produk susu beruang ikut habis diborong masyarakat. Memangnya, seajaib apa sih susu steril ini menangkal virus Corona? Apa benar efeknya lebih hebat dibanding produk susu lain?

Dokter spesialis gizi klinik, dr Sheena RA, M.Gizi, SpGK meluruskan kekeliruan yang dipahami masyarakat. Menurutnya, susu memang penopang kebutuhan protein yang baik bagi tubuh. Namun, kebutuhan protein ini tak hanya bisa dicukupi dari produk susu, termasuk susu steril seperti susu beruang.

“Susu itu adalah bagian dari asupan protein harian dan kita ingat, bukan hanya susu bahan makanan sumber protein. Ada bahan sumber protein contohnya daging, unggas, telur, lalu ada juga lauk-pauk nabati (seperti) tempe, tahu, kacang-kacangan. Jadi bukan cuma susu yang kita bisa pakai sebagai sumber protein utama,” terangnya dalam diskusi daring, Selasa (20/7/2021).

Dalam kesempatan lainnya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban memaparkan pendapat serupa. Ia menegaskan, produk susu steril tak bisa menyembuhkan COVID-19 atau membasmi virus Corona.

“Susu beruang untuk mengobati COVID-19, tentu saja tidak bisa. ‘Susu beruang’ tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 (virus Corona) penyebab COVID-19,” jelas Prof Zubairi yang dikutip dari CNN Indonesia.

dr Sheena menambahkan, hingga kini belum ada makanan atau minuman tertentu yang terbukti bisa menyembuhkan pasien COVID-19.

Tak harus dengan produk susu beruang, daya tahan tubuh untuk mencegah infeksi virus bisa ditingkatkan dengan makanan lain yang tak kalah bergizi baik.

“Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ada jenis makanan atau minuman atau ramuan tertentu yang bisa menghilangkan COVID-19,” ujarnya.

“Makanan atau minuman yang mengandung zat gizi baik pastinya dapat meningkatkan dan memelihara sistem imun kita sehingga daya tahan tubuh kita menjadi lebih baik dan dapat menangkal infeksi termasuk COVID-19,” pungkas dr Sheena.