Tak Melulu Soal COVID-19, Ini 3 Prioritas Penting Wamenkes Saat Pandemi

Boyolali –
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan ada tiga persoalan penting yang harus dikerjakan saat ini. Yaitu mengatasi pandemi, menyukseskan vaksinasi dan transformasi bidang kesehatan.
“Ada tiga hal yang urgen yang harus kita kerjakan di masa saat ini. Yang pertama kita harus mengatasi pandemi (COVID-19) dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kedua, kita harus menyukseskan gerakan vaksinasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan yang ketiga adalah melakukan transformasi bidang kesehatan,” kata Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, di Pendopo Ageng Kantor Pemkab Boyolali, Jumat (10/12/2021).
Dijelaskan Dante, ada enam pilar yang disasar dalam tranformasi bidang kesehatan itu. Pertama adalah pilar layanan primer. Layanan berbasis masyarakat ini ada di Puskemas. Puskesmas bersinggungan langsung dengan masyarakat. Melalui upaya preventif dan promotif diharapkan segala program dapat dilakukan dengan baik.
Dante juga mengungkapkan, Puskesmas akan dibekali dengan fasilitas kesehatan yang lebih mumpuni, salah satunya alat USG. Nantinya setiap Puskesmas di Indonesia akan disediakan USG. Hal ini karena angka kematian ibu masih tinggi. Sehingga diharapkan ada deteksi dini bagi ibu hamil.
“Pilar kedua adalan layanan rujukan. Setelah ditangani di Puskesmas, yang tidak bisa ditangani akan dirujuk secara medis ke layanan rujukan,” papar Dante dalam sambutannya.
Pilar ketiga yaitu ketahanan kesehatan nasional. Pilar ini sangat penting. Jika nanti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti bencana atau pandemi, kita punya ketahanan di bidang kesehatan.
Keempat, lanjut dia, adalah pilar SDM (sumber daya manusia) kesehatan. Dia menyebutkan bahwa Indonesia masih kekurangan jumlah tenaga kesehatan.
“Jumlah lulusan dokter di Indonesia itu kira-kira 12.000 satu tahun. Padahal kebutuhan kita 140.000 dokter, kalau kita mau hitung rasio sekitar 1,2 dokter per 1.000 penduduk,” katanya.
Pilar kelima yaitu pembiayaan kesehatan. Diharapkan di tahun 2024, sekitar 98 persen penduduk Indonesia sudah terkover pembiayaan kesehatan. Sedangkan keenam yaitu pilar teknologi kesehatan.
“Transformasi kesehatan tersebut sudah bisa terealisasi dengan baik di Boyolali dengan berbagai penghargaan yang diterima. Berbagai macam inovasi juga dikembangkan disini, salah satunya adanya kampung Germas. Sudah ada 15 kampung Germas dan kampung Germas itu bagaimana masyarakat berperan aktif,” imbuh Dante.
Dalam kunjungannya ke Boyolali, Wamenkes juga mengunjungi SDN 9 Boyolali dan Kampung Germas di Desa Pranggong, Kecamatan Andong.