Bangkit Berjuang Melawan Kanker karena ‘Life Must Go On’

Jakarta

Menghadapi penyakit kanker bukanlah sesuatu yang mudah dijalani. Pengobatan serta proses pemulihan dari kanker membutuhkan waktu yang panjang. Di samping itu, kondisi mental dari pengidap kanker pun kerap kali terguncang.

Hal inilah yang dialami oleh Tuty Effendy dan Chris Wicaksono, dua penyintas kanker payudara yang kini tergabung dalam komunitas Lovepink.

“Rasanya dunia mendadak langsung runtuh,” ujar Tuty dalam mini talkshow di Central Park, Jakarta Barat, Minggu (26/2/2023).

Ia terdiagnosis kanker payudara di tahun 2000. Mulanya Tuty merasa ada sesuatu yang tidak wajar dengan payudaranya.

“Di payudara sebelah kiri saya kayak ada rasa ‘cenut-cenut’ gitu, itu yang saya rasakan. Dari situlah saya raba, kok kayak sepertinya ada yang nggak wajar,” tuturnya.


Bangkit Berjuang Melawan Kanker karena 'Life Must Go On'  Edukasi kanker payudara oleh Lovepink dalam peringatan hari kanker anak internasional 2023. Foto: Dinda Zahra Ghaisani Usdi/detikHealth

Setelah diraba, rupanya terdapat benjolan kecil di payudaranya. Dari situlah, akhirnya Tuty melakukan pemeriksaan ke dokter. Hasil pemeriksaan mammogram, USG, dan biopsi ternyata menunjukkan bahwa benjolan tersebut adalah kanker.

Berbeda dengan Tuty, Chris tidak merasakan apapun di payudaranya. Akan tetapi, ia menyadari adanya benjolan kecil di payudaranya.

“Pada saat mau menstruasi atau tidak, di payudara saya tuh ada benjolan. Benjolannya terasa kecil sekali, sebiji kacang kedelai,” tuturnya.

Chris kemudian memutuskan untuk pergi ke dokter ketika sadar bahwa benjolan tersebut tak kunjung hilang. Hasil biopsi menunjukkan bahwa benjolan sebesar biji kacang kedelai itu adalah kanker.

Mengetahui bahwa terdiagnosis kanker payudara adalah hal yang berat bagi Tuty dan Chris. Namun, keduanya memiliki kegigihan untuk melawan penyakit tersebut.

“Life must go on. Kalau saya berpikirnya, ‘so what?’, sekarang harus apa. Puji Tuhan, saya melakukan tindakan yang tepat karena saya langsung pergi ke second opinion. Second opinion confirm hal yang sama. Saya pergi lagi cari dokter satu lagi. Tiga dokter positif menyatakan bahwa ini adalah sesuatu yang harus segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Tak lama usai mendengar kabar tersebut, Tuty langsung segera melakukan tindakan. Reaksi yang cepat setelah didiagnosis kanker pun berujung pada penyembuhan yang cepat.

Sama halnya dengan Tuty, Chris pun merasakan hal yang sama. Baginya, orang-orang tercinta adalah support system terpenting.

“Saya melihat di sekeliling saya. Ada anak-anak saya yang menjadi tanggung jawab saya di dunia ini. Ada suami saya. Mereka-mereka inilah sebagai support system utama untuk saya bisa ‘oke, saya mau melakukan apapun treatment dokter yang diberikan kepada saya, saya akan lakukan.’ Karena saya melihat orang-orang banyak loh yang mencintai saya, masa saya sendiri gak mencintai diri saya,” tuturnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Bangkit Berjuang Melawan Kanker karena ‘Life Must Go On’