
Survei: 52% Masyarakat Menggunakan Dana Tabungan Penuhi Kebutuhan Ramadan

Jakarta, – Ovo sebagai platform pembayaran digital dan layanan keuangan terdepan di Indonesia menggaungkan kampanye dan inspirasi “#RaihIkhlas” untuk membantu penggunanya menjalani Ramadan dengan lebih baik.
Harumi Supit, Head of Corporate Communication Ovo menjelaskan, ada banyak tantangan dan cobaan selama Ramadhan. Salah satu tantangannya adalah mengatur keuangan di masa Ramadan. Untuk itu, Ovo melalui kampanye #RaihIkhlas berupaya untuk mendukung masyarakat pada saat ini melalui kemudahan solusi pembayaran, investasi, dan asuransi digital, termasuk juga kemampuan untuk menyalurkan sedekah secara online,
“Kami memahami tantangan yang begitu besar di bulan Ramadan dan masa pandemi, Ovo berharap dengan kampanye #RaihIkhlas ini dapat membantu masyarakat Indonesia mengatur kelola keuangan lebih baik dan menerima kondisi ini dan terus bersemangat menjalani Ramadan” tutur Harumi, dalam press conference secara virtual, (13/04/21).
Pada kesempatan yang sama, Ovo mengumumkan survei perilaku masyarakat Indonesia terkait pengelolaan keuangan di bulan Ramadan dan masa pandemi. Adapun tujuan dilakukannya survei ini adalah ingin mengetahui perilaku masyarakat Indonesia dalam pengelolaan keuangan di bulan Ramadan khususnya di masa pandemi, sehingga Ovo sebagai layanan keuangan dapat membantu masyarakat memberikan solusi dan inspirasi mengatur pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Survei tersebut mengungkap beberapa fakta, antara lain:
1. 6 dari 10 orang mengaku sulit mengatur keuangan selama Ramadan, terlebih karena pandemi dimana kebutuhan cenderung lebih banyak.
2. 52% orang menggunakan dana darurat (yang ditarik dari tabungan / investasi) guna memenuhi kebutuhan saat Ramadan.
3. 4 dari 10 orang melenceng jauh dari rencana awal terkait perencanaan keuangan saat Ramadan.
4. 43% orang menggunakan seluruh THR-nya untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri.
5. Hanya 4 dari 10 orang yang menyimpan THRnya untuk tabungan jangka panjang.
6. 50% orang akan tetap memberi THR meskipun tidak dapat bertemu saudara dan kerabat. THR tersebut akan dibagikan melalui transfer.
7. Tidak mendapat THR menjadi kekhawatiran terbanyak yang dipilih responden terkait Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
8. Mayoritas responden memilih untuk menyalurkan THR sebagai hadiah untuk orang lain, kebutuhan sehari-hari, ditabung dan berinvestasi.
Baca Juga:Ekosistem Ovo Dorong UMKM Masuk Pasar Digital di Kala Pandemi
Lolita Setyawati, Perencana Keuangan mengungkapkan, dari survei menunjukkan mayoritas masyarakat sulit mengatur pengelolaan keuangan. Kesalahan yang sering kali dilakukan saat Ramadan, antara lain tidak membuat perencanaan atau anggaran dan tidak mencatat pengeluaran, mudah tergoda “keinginan”, menggunakan sumber dana yang tidak sesuai peruntukkan (misal: Dana Darurat), berhutang demi gaya hidup Ramadan, dan tidak membuat skala prioritas.
Survei: 52% Masyarakat Menggunakan Dana Tabungan Penuhi Kebutuhan Ramadan
