Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Capai US$3,56 Miliar

– Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada April 2024 sebesar 3,56 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Maret 2024 sebesar 4,58 miliar dolar AS.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 atau selama 4 tahun beruntun.
Baca juga: BI: Neraca Perdagangan RI Surplus US$4,47 di Maret 2024
“Meski demikian surplus April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” jelas Pudji.
Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan pada April 2024 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non minyak dan gas (migas) sebesar US$ 5,17 miliar, dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral (HS 27).
Selanjutnya didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72).
Kemudian, surplus neraca perdagangan pada April ini mengalami penurunan baik secara bulanan atau secara tahunan. Jika dibandingkan April 2023, surplus neraca perdagangan ini turun 5,53% atau pada saat itu mencapai US$ 3,94 miliar.
Surplus neraca perdagangan nonmigas ini lebih rendah jika dibandingkan bulan sebelumnya dan pada periode sama tahun lalu.
Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$ 1,61 miliar, dengan penyumbang defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah. Defisit migas ini juga lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan sama tahun lalu.
Lebih lanjut neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 ini juga didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.
Pada April 2024, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 19,62 miliar, atau menurun jika turun 12,97% mom jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,06 miliar, atau turun 10,60% MoM jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca juga:BI Catat Neraca Perdagangan RI Surplus US$3,31 Miliar