Jakarta –

Dua warga parepare, Sulawesi Selatan, mengalami infeksi dan dilarikan ke rumah sakit setelah menyuntikkan alat vitalnya menggunakan minyak kemiri dengan tujuan memperbesar. Keduanya dilaporkan mengalami penis bernanah efek dari suntikan minyak kemiri tersebut.

Praktek menyuntikkan cairan ke penis agar ukurannya membesar sayangnya kerap dilakukan oleh masyarakat. Padahal belum ada bukti ilmiah terkait minyak kemiri dan pembesaran penis.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr dr Inggrid Tania menjelaskan hingga saat ini tidak ada bukti kandungan di kemiri bisa memperbesar alat vital. Selain itu bisa jadi minyak kemiri yang dijual para oknum dengan klaim memperbesar penis dicampur silikon untuk mengubah bentuknya.

“Kalau mengenai kandungan dari kemiri, sampai saat ini belum ada kandungan yang ditemukan bisa memperbesar alat vital atau penis. Jadi bisa kita katakan itu mitos,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (12/9/2023).

dr Inggrid juga menceritakan salah satu kasus infeksi penis yang terjadi setelah penyuntikkan minyak kemiri. Seorang laki-laki berusia 19 tahun saat itu dilaporkan mengalami penis bengkak dan nyeri ereksi setahun setelah menyuntikkan minyak kemiri.

Meski tidak ada keluhan yang berarti di awal, tetapi warna kulit di sekitar alat vitalnya menghitam dan muncul benjolan di penisnya. Setelah setahun benjolannya menjadi ulkus atau luka koreng sehingga harus segera ditangani di rumah sakit.

“Jadi itu yang praktek menyuntik pembesaran penis itu sebetulnya tidak selalu minyak kemiri dalam praktek oknum-oknum itu, jadi yang disuntikkan itu bisa macam-macam termasuk silikon. Tapi memang bahasa gaulnya minyak kemiri, bisa saja betul-betul nggak ada minyak kemirinya,” tandas dr Inggrid.