Sukhoi Su-57 ‘Turun Gunung’ di Perang Ukraina, Pertama Kali Terjun dalam Misi Tempur Sebenarnya

Meski terkesan ‘malu-malu,’ jawara jet tempur Rusia akhirnya turun gunung, yakni penempur stealth Sukhoi Su-57 Felon telah terlihat melintas di kawasan Ukraina utara. Kemunculan penempur generasi kelima ini disebut sebagai yang pertama kali dalam babak invasi Rusia ke Ukraina yang dilancarkan sejak 24 Februari lalu.
Baca juga: Penggelaran Sukhoi Su-34 Fullback di Ukraina, Pertaruhan Besar Bagi Reputasi Rusia
Dikutip dari EurasianTimes.com (10/3/2022), saat Turki bersiap untuk menengahi pembicaraan damai antara Moskow dan Kiev, sebuah video yang beredar di media sosial yang diduga kuat sebagai jet tempur siluman paling canggih Rusia, Sukhoi Su-57. Menurut laporan media lokal, sebuah pesawat tempur yang diduda Su-57 terlihat di wilayah Zhytomyr Ukraina, beberapa jam sebelum kedua menteri luar negeri itu tiba di Turki.
Video tersebut dilaporkan diambil di daerah Berdichev di Zhytomyr. Menurut informasi, Su-57 bukan hanya terbang melintas, melainkan juga melakukan serangan ke permukaan dengan menargetkan sasaran berupa jembatan Berdychiv di atas Sungai Teterev. Penduduk setempat mengklaim bahwa pesawat itu mengeluarkan suara yang tidak biasa dan terlihat sangat mirip dengan Su-57 dalam hal desainnya. Sejauh ini, Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan keterangan atas penggunaan pesawat tempur ini di Ukraina.
Bombing in Zhytomyr spears to be a su-57 #Russia #Ukraine #UkraineRussiaWar #Russian pic.twitter.com/baQRAKDr3U
— RUSSIA-UKRAINE Unbiased News (@WW3Unbiassed) March 9, 2022
Bila Su-57 sudah diturunkan di Ukraina, maka ini akan menjadi misi tempur pertama yang sebenarnya bagi jet tempur twin engine tersebut. Sebagai catatan, pada 2018 dan 2019, prototipe pesawat ini dikirim ke Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah. Walau masih dalam label prototipe, Su-57 sudah menembakkan rudal jelajah Kh-59MK2, dan melakukan total 10x sortie.
Analis militer Barat menduga peran Su-57 di Ukraina (bila benar) akan terbatas pada misi serangan udara ke permukaan. Sementara untuk misi pertempuran udara ke udara, Rusia masih dominan untuk mengandalkan Sukhoi Su-35. Sukhoi Su-57 adalah pesawat tempur multirole yang dirancang untuk pertempuran udara serta serangan darat dan laut. Penempur ini diciptakan untuk menggantikan pesawat generasi sebelumnya seperti MiG-29 dan Su-27 milik militer Rusia.

Area penampang radar – radar cross-section (RCS) Su-57 seharusnya tiga puluh kali lebih kecil dari Su-27. Fitur pengurangan RCS lebih terlihat di bagian depan pesawat, tidak seperti desain penempur stealth AS seperti F-22 Raptor atau F-35, hal ini diduga karena pemotongan anggaran.
Su-57 dirancang untuk memiliki daya tahan tinggi dan kemampuan manuver di semua sudut. Hal ini dilengkapi dengan sistem sensor canggih yang sangat terintegrasi untuk memungkinkan pelacakan simultan hingga 60 target menggunakan enam radar onboard.
Su-57 dapat membawa empat rudal udara ke udara K-77M jarak menengah dengan dukungan radar pencari AESA N036 Byelka untuk pertempuran di luar jangkauan visual (BVR) yang digunakan sebagai persenjataan utamanya; dua rudal jarak pendek berpemandu infrared K-74M2. Selain itu, pesawat dapat dilengkapi dengan sejumlah bom pintar, rudal udara-ke-darat, rudal anti-kapal, rudal anti-radiasi, dan rudal jelajah.
Sukhoi Su-57 dilengkapi kanon organik 30 mm dengan 150 peluru, yang memiliki jangkauan efektif 800 meter terhadap target udara dan 1800 meter terhadap target permukaan.
Su-57 pertama memasuki layanan dengan Angkatan Udara Rusia (VKS) pada Desember 2020. Sejauh ini, total empat pesawat telah diproduksi, di mana yang pertama jatuh pada 2019, sebelum dikirim ke militer dan pesawat keempat dikirim ke VKS selama kuartal terakhir tahun 2021. Artinya, saat ini armada Su-57 Rusia hanya terdiri dari tiga pesawat, tidak termasuk prototipe. Mempertimbangkan hal tersebut, tampaknya tidak mungkin Moskow akan mengerahkan pesawat tempur kelas atas ini ke Ukraina karena tidak memiliki kesiapan operasional untuk mendukung pertempuran dengan intensitas tinggi atau menengah.
Lain dari itu, penggelaran Su-57 di medan perang di Ukraina bisa sangat berisiko, dimana citra keunggulan alutsista dirgantara Rusia ikut dipertaruhkan lewat ikon Su-57. Secara politis dan komersial tentu hal tersebut harus diperhitungkan secara matang, apalagi ada harapan untuk menjual versi ekspor pesawat ini dalam varian Su-57E.
Baca juga: [Video] Beginilah Sangarnya Tembakan Kanon di Jet Tempur Stealth Sukhoi Su-57 Felon
Debut Su-57 masih diselimuti misteri, India yang dikenal sebagai mitra keamanan tepercaya Rusia, telah mundur dari kesepakatan pengembangan bersama untuk pesawat ini pada tahun 2018, persisnya setelah Angkatan Udara India mengkritik kekurangan kemampuan radar dan fitur siluman yang dianggap lemah pada Su-57. (Bayu Pamungkas)