Shopee Affiliates Program

Sudah 5 Kali Dibobol Hacker, T-Mobile Kini Sedang Dalami Sumber Kebocoran Data

Jakarta, – T-Mobile perusahaan telekomunikasi asal Jerman mengungkapkan, jika telah mengidentifikasi akses yang tidak sah ke beberapa data miliknya.

“Namun kami belum menentukan seperti apa data pelanggan pribadi yang terdampak di dalamnya. Namun kini titik masuk untuk serangan itu telah ditutup,” terang perusahaan dalam keteranganya, Selasa (17/8).

Kini tinjauan sedang berlangsung ke bagian teknis mendalam, untuk mengetahui situasi di seluruh sistem dan untuk mencari tahu pula sifat data apa pun yang telah diakses secara ilegal.

Baca juga: Hambat Pembahasan RUU PDP, Sebenarnya Seberapa ‘Penting’ Polemik Badan Keamanan data Pribadi?

“Kami telah bekerja sepanjang waktu untuk menyelidiki klaim data T-Mobile yang telah berhasil diakses secara ilegal. Kami mengambil perlindungan pelanggan kami dengan sangat serius dan kami sedang melakukan analisis bersama para ahli forensik digital, dan kami juga telah berkoordinasi dengan penegak hukum untuk menangulangi kasus dugaan kebocoran data ini,” sambungnya.

Kasus kebocoran data yang kini melibatkan T-Mobile berdasarkan laporan melibatkan nama,Social Security Number (SSN), dan informasi pribadi lainnya dari lebih dari 100 juta orang, jumlah yang sangat massif.

Seorang peretas mengklaim telah mendapatkan akses ke server T-Mobile tempat data itu disimpan. Peretas itu meminta 6 BTC, yang bernilai sekitar $276.000 dengan nilai tukar Bitcoin saat ini, dengan imbalan SSN dan informasi SIM dari 30 juta orang, dan sisa data tampaknya dijual untuk umum.

Baca juga: Kasus Kebocoran Data BRI Life, DPR Minta Transparansi Laporan Ke Publik   

Dan data tersebut bahkan tidak hanya melibatkan identitas diri saja, melainkan sampai pada nomor IMEI yang terkait dengan telepon tertentu.

Yang dimana melalui informasi detail tersebut dapat dimanfaatkan untuk serangan spear-phishing, yang menargetkan orang-orang tertentu dengan pesan yang dipersonalisasi untuk membuat mereka lebih cenderung mengklik tautan berbahaya atau menginstal malware, serta jenis serangan lain pada individu yang terpengaruh.

Tentu sepak terjang T-Mobile sebagia operator telekomunikasi dipertanyakan keseriusan dalam menjaga keamanan data pelanggan, karena kejadian tersebut ialah menjadi pelanggaran kelima yang mereka alami dalam waktu kurang dari tiga tahun. Perusahaan sebelumnya mengungkapkan adanya pelanggaran serupa yang terjadi di 2018, 2019, dan 2020 serta Januari 2021.

Terima kasih telah membaca artikel

Sudah 5 Kali Dibobol Hacker, T-Mobile Kini Sedang Dalami Sumber Kebocoran Data