Studi Baru Ungkap COVID-19 Sangat Menular di 9 Hari Pertama Infeksi

Jakarta

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pasien COVID-19 bisa menularkan virusnya selama sembilan hari, setelah gejala muncul. Hal ini membuat aturan isolasi setidaknya harus dilakukan selama 10 hari.

Dalam penelitian peer-review yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet, menunjukkan bahwa virus masih hidup yang bisa menginfeksi tidak terdeteksi setelah sembilan hari gejala corona muncul.

“Temuan kami sejalan dengan studi pelacakan kontak, yang menunjukkan bahwa sebagian besar peristiwa penularan virus terjadi sangat awal, terutama dalam lima hari pertama setelah timbulnya gejala. Menunjukkan pentingnya segera isolasi diri setelah gejala muncul,” jelas penulis utama penelitian, Muge Cevik, dari Universitas St Andrews dalam sebuah pernyataan yang dikutip di Global News, Jumat (20/11/2020).

“Pada pasien dengan gejala yang tidak parah, masa penularannya bisa dihitung 10 hari sejak timbulnya gejala,” lanjutnya.

Sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar negara merekomendasikan isolasi selama 10 hari untuk pasien COVID-19.

Jarak waktu antara infeksi dengan timbul gejala bisa berkisar 1-14 hari, ini yang membuat periode isolasi diberlakukan selama dua minggu. Tetapi, kebanyakan orang yang terinfeksi menunjukkan gejala di hari ke-5 hingga ke-6.

“Panduan kami saat ini adalah siapa pun yang telah terinfeksi bisa keluar dari isolasi diri yang aman setelah 10 hari, yang sejalan dengan temuan,” jelas Dr Barry Pakes, dokter kesehatan masyarakat sekaligus profesor di Universitas Toronto.



Terima kasih telah membaca artikel

Studi Baru Ungkap COVID-19 Sangat Menular di 9 Hari Pertama Infeksi