
Studi: 82% UMKM Indonesia Ingin Lakukan Transformasi Digital

Jakarta, – Menurut Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menyumbang 57,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara keseluruhan.
Kementerian juga telah menetapkan target 10 juta UKM merambah ke digital pada tahun 2020. Dan baru-baru ini, hasil studi tersebut menunjukkan tiga prioritas investasi teknologi teratas untuk UKM di Indonesia, yaitu investasi pada cloud (20%), diikuti oleh keamanan siber (18%), dan pembelian atau peningkatan perangkat lunak IT (13 persen).
Baru-baru ini data dari Asia Pacific SMB Digital Maturity Study tahun 2020 mengungkapkan bahwa digitalisasi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia bisa meningkatkan PDB Indonesia sebesar 160 sampai 164 miliar Dolar AS pada tahun 2024, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Studi ini dibuat berdasarkan hasil survei UKM dari seluruh kawasan Asia Pasifik oleh International Data Corporation (IDC) sesuai komisi Cisco. Berdasarkan hasil survei, menurut Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia, UKM yang lebih matang secara digital bisa menikmati keuntungan lebih tinggi, dalam hal pendapatan dan produktivitas, dibanding UKM yang mengabaikan digitalisasi.
Studi yang berdasarkan survei primer pada UKM ini menunjukkan bahwa 82 persen UKM di Indonesia memiliki keinginan bertransformasi secara digital agar bisa menghadirkan produk dan layanan baru ke pasar.
Angka ini merupakan lompatan kenaikan besar dibandingkan tahun lalu, di mana hanya 41% UKM yang menyampaikan keinginan yang sama. Selain itu, 59% mengakui bahwa persaingan saat ini sedang berubah dan mereka harus mengimbanginya. Sedangkan 38% mengatakan bahwa mereka bertransformasi karena ada permintaan dari pelanggan.
“Sektor UKM telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sektor ini termasuk yang paling terpukul oleh pandemi Covid. Seiring upaya Indonesia untuk mengatasi situasi saat ini, transformasi digital UKM akan memainkan peran penting dalam pemulihan bisnis serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan,” kata Marina, dalam media brifing yang digelar secara virtual di Jakarta, (10/09/2020).
Sementara dari data itu menunujukan, untuk Asia Pasifik, digitalisasi UKM bisa meningkatkan PDB kawasan pada tahun 2024 hingga 2,6 sampai 3,1 triliun Dolar AS. Berdasarkan perkiraan IDC, PDB Asia Pasifik akan tumbuh antara 10,6 sampai 14,6 triliun Dolar AS. Digitalisasi UKM dapat berkontribusi sebanyak 25% dari pertumbuhan tersebut.
Studi ini juga menemukan bahwa hampir 70% UKM di Asia Pasifik, mempercepat digitalisasi bisnis mereka akibat pandemi Covid. Sekitar 86 persen responden mengatakan mereka percaya digitalisasi akan membantu meningkatkan ketahanan bisnis terhadap krisis seperti pandemi Covid-19 saat ini.
Terlepas dari tantangan tersebut, UKM di kawasan Asia Pasifik terus menunjukkan kemajuan dalam perjalanan digitalisasi mereka. Menurut studi tersebut, 16% UKM di wilayah ini sekarang berada dalam tahap kematangan digital lanjutan, dibandingkan dengan 11% pada tahun 2019.
Lebih dari setengah UKM telah menggunakan digitalisasi untuk menjadi Pengamat Digital atau Digital Observers. Hanya 31% UKM yang masih reaktif terhadap perubahan pasar dan hampir tidak melakukan upaya apa pun untuk bertransformasi secara digital.
Namun, dikatakan Marina, UKM juga menghadapi tantangan lainnya. Menurut para responden, kurangnya bakat terampil (20%) dan kurangnya wawasan tentang pelanggan dan data operasional (17%) adalah dua kendala terbesar yang UKM hadapi.
“Meskipun saat ini UKM menghadapi tantangan terbesar dalam operasinya, para pelaku UKM juga memiliki peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempercepat transformasi digital mereka. Teknologi tidak hanya membantu memecahkan beberapa tantangan utama dan merevitalisasi operasi UKM, tetapi juga membantu UKM untuk mempertahankan pertumbuhannya dalam jangka panjang.”tambah Marina.
Namun, menurut Raz Mohamad, Director Small Business and Commercial for ASEAN at Cisco, agar UKM dapat memanfaatkan teknologi sepenuhnya, semua pemangku kepentingan perlu ikut memainkan peran. Pemerintah telah memimpin dan telah memperkenalkan berbagai langkah untuk membantu UKM Indonesia dalam perjalanan digital mereka.
Baca Juga :Cisco Beri Webex Gratis selama Pandemi Covid-19
“Di Cisco, Dari perspektif bakat, Cisco Networking Academy telah melatih lebih dari 80.000 siswa di Indonesia dalam berbagai keterampilan TIK sejak didirikan. Di bidang teknologi, kami telah meluncurkan serangkaian produk dan solusi yang dirancang khusus untuk sektor UKM di bawah portofolio Cisco Designed dan memperkenalkan pembiayaan nol persen untuk pelanggan UKM di negara ini,” tutup Raz.
Sebagai Informasi studi tahun ini merupakan tindak lanjut dari ‘SMB Digital Maturity Index’ tahun 2019 yang melihat keadaan adopsi digital UKM di wilayah Asia Pasifik. Studi tahun 2020 ini bertujuan untuk lebih memahami bagaimana UKM bisa maju dalam perjalanan transformasi digitalnya and memenuhi kebutuhan digitalisasi di kalangan UKM untuk mendorong aktivitas perekonomian.
Studi: 82% UMKM Indonesia Ingin Lakukan Transformasi Digital
