Jakarta –

Microsleep mengancam keselamatan pemudik yang berkendara menuju kampung halaman. Tanda-tandanya kerap diabaikan, padahal bisa berdampak sangat fatal.

Praktisi kesehatan tidur dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Paulina Thiomas Ulita, SpS, menjelaskan ada beberapa tanda yang mengindikasikan microsleep mulai mengancam pengemudi.

“Jadi biasanya kalau microsleep itu ditandai dengan mata yang sudah berkedip-kedip. Kemudian tubuhnya terasa rileks, ditandai dengan lemasnya tubuh,” ungkap dr Paulina dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.

Mata yang berkedip dan tubuh yang terasa rileks, dapat disebabkan karena adanya penurunan aktivitas otot akibat rendahnya kadar hormon kortisol seseorang.

Selain mata berkedip dan tubuh melemas, ada tanda lain yang harus diperhatikan ketika pengemudi mengalami microsleep.

“Kemudian (salah satu tanda) itu nodding, kepala sudah terkantuk-kantuk. Ya justru yang harus diperhatikan adalah harus ada teman seperjalanan. Teman seperjalanan ini yang mengingatkan, apalagi jika sudah terkantuk-kantuk,” terangnya menambahkan.

Idealnya, pengendara wajib berhenti untuk istirahat jika tanda-tanda microsleep mulai muncul. Namun ada kalanya, penumpukan di rest area mengharuskan pemudik untuk bertahan dulu sementara waktu sampai ketemu rest area berikutnya.

Nah dalam kondisi darurat tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari bahaya microsleep.

“Bisa disiasati dengan makan permen, atau meningkatkan kewaspadaan dengan adanya teman yang mengajak ngobrol. Mengunyah juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi rasa mengantuk. Atau mengkonsumsi minuman kopi dan teh yang bisa menjadi salah satu cara menyegarkan kembali (tubuh) dengan kafein,” tutup dr Paulina.

Tapi ingat, jangan bablas ya. Segera berhenti untuk istirahat begitu ada kesempatan. Waspadalah!