Shopee Affiliates Program

Spyware Pegasus, Pengintai Berbahaya Yang Susupi Whatsapp

Spyware Pegasus dikabarkan banyak mengintai berbagai perangkat di dunia. Software ini menurut laporan yang beredar merupakan hasil karya sebuah perusahaan NSO Group dari Israel yang sebenanya diperuntukan untuk meretas smartphone atau komputer . Spyware Pegasus ini biasanya digunakan oleh instansi pemerintahan.

Spyware ini dapat menginfeksi smartphone yang kemudian mengirimkan kembali data yang ada didalam ponsel termasuk pesan, foto, rekaman video dan juga audio. Spyware Pegasus diklaim oleh NSo Grup bisa melacak software apapun yang ada didalam perangkat target namun spyware ini tidak dapat terdeteksi balik.

Spyware Pegasus, Pengintai Berbahaya Yang Susupi Whatsapp

 

Spyware pegasus bahkan dapat menyalakan kamera atau mikrofon ponsel dan membuat rekaman secara diam-diam dan mengirimkannya kepada pihak yang membeli Spyware. Untuk masuk kedalam perangkat, canggihnya Pegasus ini dapat menyusup secara diam-diam tanpa ada pemberitahuan ataupun klik link tertentu. Salah satu aplikasi yang sudah disusupi adalah Whatsapp. 1.400 pengguna WhatsApp sudah menjadi sasarannya.

Head of WhatsApp Will Cathcart cemas akan serangan ini dan mengatakan untuk tidak meremehkan serangan Spyware Pegasus ini  dan memperingatkan agar ancaman perangkat tersebut ditanggapi secara serius.

Menurut Amnesty Internasional korbannya sendiri sudah ada  ratusan politisi dan pekerja pemerintah, termasuk tiga presiden, 10 perdana menteri, dan seorang raja ditambah 189 jurnalis, dan 85 aktivis hak asasi manusia disebut pernah dimata-matai Pegasus.

 Ada sekitar 50.000 nomor ponsel yang diduga sudah tersusupi dan mauk ke dalam daftar orang yang diincar oleh pembeli Spyware Pegasus. Namun NSO membantah klaim tersebut dan menyebut angka tersebut terlalu banyak. 

Baca Juga

Among Us Kembangkan Sistem Pemberantas Hack 

30% Chip Qualcomm Rawan Kena Hack  

Cara Mengetahui Password Wifi Tanpa Aplikasi di Windows 10  

 

Salah satu korban yang disinyalir telah disusupi dan termasuk kedalam daftar 50.000 target Pegasus adalah Pavel Durov yang merupakan pendiri dari aplikasi Telegram. Ia berkata bahwa Spyware tersebut sudah memata-matainya sejak 2018 lalu. Namun Durov merasa tidak khawatir karena asumsinya yang beranggapan bahwa semua perangkatnya memang sudah disisipi.

Durov berkata bahwa Spyware ini merupakan bagian dari program mata-mata global yang didalamnya ada Apple dan Googleyang memiliki backdoor di sistem operasinya. Durov berpendapat bahwa backdoor ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintahan Amerika Serikat untuk mengakses informasi. Jika AS bisa mengakses backdoor ini kemungkinan besar pihak lain juga bisa. Sampai saat ini tidak ada software yang mampu untuk menghindari Spyware Pegasus secara sempurna.

Terima kasih telah membaca artikel

Spyware Pegasus, Pengintai Berbahaya Yang Susupi Whatsapp