Spesimen Menumpuk di Lab, Uji Sampel Swab di Sleman Terkendala

Sleman

Pemkab Sleman memiliki target untuk bisa melakukan tes swab sebanyak 5.000 tes dalam waktu lima pekan. Hanya saja, saat ini banyak sampel yang menumpuk di lab yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Sesuai ketentuan, target 5 ribu swab, kemudian kita jabarkan seminggu harus seribu tes. Tapi dengan catatan sekarang lab sedang terlalu penuh dan menolak sehingga kita perpanjang, tidak lima pekan lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo di Pendopo Parasamya Kompleks Pemkab Sleman, Senin (27/7/2020).

Joko mengungkapkan, dari lima lab yang ada di DIY, semuanya penuh. Sebab, bukan hanya Sleman saja yang melakukan swab massal, namun kabupaten lain juga melakukan kegiatan serupa.

“Sekarang semua lab sedang menolak untuk permintaan pemeriksaan uji PCR karena menampung dari rumah sakit dan dinkes kabupaten lain yang sama-sama melakukan swab,” ungkapnya.

Dinkes, lanjutnya, langsung bergerak cepat. Mereka akhirnya bekerja sama dengan lab FKIK UMY.

“Sebelumnya kan di Yogya ada lima, BTKLPP Yogyakarta, lab milik FKKMK UGM, RSUP Dr Sardjito, BBVET Wates dan RSPAU Hardjolukito. Namun semuanya angkat tangan lalu kami coba kerja sama dengan UMY dan ternyata bisa,” ucapnya.

Untuk UMY, menurut Joko dalam satu hari bisa menguji sampel sebanyak 60 hingga 100 sampel.

“Sehari 60-100 sampel walaupun itu tidak cukup tapi sudah lumayan. Untuk UMY sendiri biasanya menguji sampel dari RS PKU Muhammadiyah Kota, Gamping maupun Bantul,” bebernya.

Terima kasih telah membaca artikel

Spesimen Menumpuk di Lab, Uji Sampel Swab di Sleman Terkendala