
Sosok Stephanie Anindita, Dokter Forensik yang Viral gegara ‘Konten Mistis’

Jakarta –
Belakangan viral seorang dokter bernama dr Stephanie. Ia diketahui merupakan dokter forensik yang sering berbagi kisah mistis di TikTok dan YouTube selama mengautopsi jenazah. Salah satu kontennya yang viral adalah kisah mayat mengucapkan terima kasih. Sebenarnya, siapa sosok dr Stephanie?
Pemilik nama lengkap dr Stephanie Renni Anindita, SpFM ini lahir di Jakarta, 20 April 1987. Ia merupakan lulusan S1 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan. Setelahnya, ia mengambil pendidikan dokter spesialis di FK Universitas Diponegoro, Semarang.
Dulu, dr Stephanie sempat praktik di rumah sakit bhayangkara. Namun, kecintaannya pada mengajar membuat dr Stephanie menjadi lebih fokus menjadi dosen tidak tetap di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta.
Selain berprofesi sebagai dokter dan dosen, baru-baru ini ia menjadi seorang konten kreator di Tiktok dan YouTube. Melalui kisah mistis yang diceritakan selama menjadi dokter forensik, dr Stephanie ingin mengedukasi masyarakat dari kasus-kasus yang ditanganinya.
“Tujuan awal itu untuk memberi edukasi karena saya belajar banyak banget dari kasus-kasus yang saya tangani. Saya mau sharing ke masyarakat luas, semoga mereka nggak mengalami apa yang dialami oleh korban-korban yang saya tangani,” kata dr Stephanie ketika dihubungi detikcom, Senin (8/5/2023).
“Saya mau orang sadar kalau masih ada beberapa hal yang nggak atau belum dijelaskan secara medis. Dari hal-hal tersebut, banyak yang bisa kita pelajari,” sambungnya.
Tudingan soal etika ber-medsos
Meskipun banyak konten dr Stephanie yang mendapat banyak viewers dan likes di media sosial, tidak jarang ada netizen yang mengingatkan atau bertanya terkait etis atau tidaknya konten tersebut.
Menanggapi komen netizen tersebut, dr Stephanie mengaku senang jika ada yg mengingatkan. Ia juga menjelaskan bahwa selalu berpedoman pada Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) tentang etika dokter bermedia sosial setiap kali berkonten.
“Tenaga kesehatan bukan berarti nggak bermedia sosial. Boleh, asal sharing informasi, misalnya tentang kesehatan harus ada dasar ilmiahnya. Terus misalnya kita mau kasih ilustrasi kasus, kita jelaskan, identitas pasien harus disamarkan,” jelas dr Stephanie.
“Saya samarkan nama, tempat, identitas, bahkan kadang kronologi saya ganti supaya melindungi korban dan keluarganya. Tapi inti yang mau saya sampaikan, keadaannya, itu benar,” lanjutnya.
NEXT: Menurutnya, tak semua bisa dijelaskan secara medis
Sosok Stephanie Anindita, Dokter Forensik yang Viral gegara ‘Konten Mistis’
