Shopee Affiliates Program

‘Son of Omicron’ Bikin WHO Prihatin, Memangnya Seberapa Bahaya?

Jakarta

Belakangan ini, kemunculan subvarian Omicron BA.2 di sejumlah negara di dunia kembali membuat khawatir. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Dr Rochelle Walensky mengatakan sampai saat ini para ahli belum mengetahui seberapa bahayanya varian yang disebut sebagai Omicron ‘siluman’ ini.

“Dalam hal studi awal, kami belum melihat studi yang menunjukkan itu (BA.2) lebih parah,” beber Dr Walensky yang dikutip dari Fox News, Jumat (4/2/2022).

“Kami juga belum melihat studi yang menunjukkan bahwa itu akan menghindari vaksin kami lebih dari yang telah dilakukan Omicron dan pada kenyataannya, vaksin kami akan bekerja, seperti halnya dengan Omicron,” lanjutnya.

Dr Walensky mengungkapkan saat ini 99,9 persen kasus COVID-19 baru di Amerika Serikat (AS) adalah varian Omicron. Selain itu, diprediksi 1,5 persen kasus di AS adalah varian BA.2. Ia juga menyoroti varian BA.2 memiliki keunggulan dalam hal transmisi dibandingkan BA.1.

“Dalam mengantisipasi, hal ini akan berdampak pada kasus Corona di suatu negara, kami telah melihat BA.2 ini terus turun meskipun lambat,” kata Walensky.

Subvarian Omicron ini memiliki sifat genetik yang membuatnya lebih sulit dideteksi. Meski begitu, masih banyak hal yang belum diketahui tentang varian BA.2 ini.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan varian BA.2 sudah menyebar ke puluhan negara di dunia. Hal ini membuat keberadaan varian ini harus diperhatikan.

“Pada 24 Januari 2022, garis keturunan BA.2, yang berbeda dari BA.1 di beberapa mutasi pada termasuk spike protein, meningkat di banyak negara. Investigasi karakteristik BA.2, termasuk pelepasan kekebalannya dan virulensi, harus diprioritaskan secara independen (dan relatif) ke BA.1,” kata WHO.


Terima kasih telah membaca artikel

‘Son of Omicron’ Bikin WHO Prihatin, Memangnya Seberapa Bahaya?