– Huawei dapat lonjakan penjualan pendapatan di kuartal pertama berkat seri Mate 60 yang kuat yang ditenagai oleh chipset berkemampuan 5G pertama yang digunakan di ponsel Huawei.

Pabrikan yang terkepung, yang terbebani oleh sanksi AS, mendapat tertawaan terakhir ketika keuntungannya meningkat sebesar 564% dari tahun ke tahun selama kuartal pertama tahun 2024.

Menurut Reuters, selama tiga bulan pertama tahun ini, Huawei melaporkan laba sebesar 19,65 miliar yuan ($2,71 miliar) dan pendapatan sebesar 178,5 miliar yuan ($24,7 miliar).

Angka tersebut mewakili kenaikan sebesar 37% dibandingkan pendapatan kotor Huawei pada kuartal pertama tahun 2023.

Seorang juru bicara Huawei dikutip dari Phone Arena mengaitkan pertumbuhan pendapatan tersebut dengan “digitalisasi, kecerdasan, dan dekarbonisasi.”

Juru bicara yang sama mengatakan, “Industri dan pasar global akan tetap dipenuhi ketidakpastian hingga sisa tahun 2024.

SoC Kirin 9000s yang digunakan pada lini Mate 60 mengejutkan anggota parlemen AS yang menganggap aturan ekspor yang mereka buat pada tahun 2020 akan menghalangi Huawei mendapatkan prosesor aplikasi (AP) yang mendukung 5G.

Aturan tersebut melarang pabrik pengecoran logam yang menggunakan teknologi Amerika untuk membuat chip dari pengiriman silikon mutakhir ke Huawei. Kirin 9000s diproduksi oleh pabrik pengecoran terbesar di Tiongkok, SMIC.

Huawei mendukung ponsel andalan P50 dan Mate 50 tahun 2022, dan ponsel andalan P60 tahun lalu, dengan versi SoC Snapdragon Qualcomm yang diubah untuk mencegahnya bekerja dengan sinyal 5G.

Aturan ekspor AS dan Belanda juga mencegah SMIC dan Huawei mendapatkan mesin litografi ultraviolet ekstrem (EUV) yang diperlukan.

Huawei baru saja mengumumkan lini andalan Pura 70 barunya dan model teratas di lini tersebut, Pura 70 Ultra, ditenagai oleh Kirin 9010 AP, yang diharapkan juga bisa mendongkrak pendapatan dari Huawei.

Baca juga: Smartphone Terbaru Huawei Pura 70 Diprediksi Mencapai Rekor Pengiriman 10,4 Juta Unit