Situasi COVID-19 di China, Dibuat Repot Urus Corona Varian Delta

Jakarta

Kemunculan virus Corona varian baru membuat banyak negara kelimpungan. Pasalnya beberapa varian baru tersebut memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian aslinya.

Setelah berbulan-bulan pengumpulan data, para ilmuwan setuju varian Delta adalah versi virus Corona yang paling menular di seluruh dunia. Menyebar sekitar 225 persen lebih cepat dari versi asli virus.

Kerepotan menghadapi varian Delta juga dialami oleh pemerintah China. Li Bin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan pihak berwenang akan terus fokus mencegah penyebaran infeksi impor secara lokal dan memperkuat pemeriksaan barang impor.

“Beberapa kota baru-baru ini melihat klaster lokal yang disebabkan oleh kasus impor varian Delta, termasuk Guangzhou, Shenzhen dan Ruili,” katanya kepada wartawan di Beijing, dikutip dari SCMP, Selasa (13/7/2021).

“Gelombang ini mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa melonggarkan langkah-langkah pengendalian pandemi kita,” sambungnya.

Pemerintah China telah mengunci Rulli, kota di Prefektur Dehong, di barat Provinsi Yunnan. Wilayah ini berbatasan langsung antara China dan Myanmar. Mereka juga membatasi akses keluar-masuk negaranya.

Namun keputusan tersebut mendapat protes dari Persatuan Pelajar Internasional China, yang mengkampanyekan kembalinya mahasiswa asing ke negara tersebut setelah setahun tak bisa melanjutkan studi.


Terima kasih telah membaca artikel

Situasi COVID-19 di China, Dibuat Repot Urus Corona Varian Delta