Setelah Vaksin, AstraZeneca Kini Uji Klinis Obat Antibodi COVID-19

Jakarta

Perusahaan farmasi AstraZeneca memulai uji klinis fase 3 dari obat kombinasi antibodi monoklonal yang diharapkan dapat digunakan sebagai profilaksis untuk mencegah infeksi COVID-19 pada orang yang berisiko hingga 12 bulan. Uji klinis internasional fase 3 ini akan merekrut total 5.000 orang di seluruh negara di Eropa dan Amerika Serikat untuk menilai keamanan dan efektivitas obat antibodi, yang dikenal sebagai AZD7442.

Pengobatan profilaksis berbeda dari vaksin yang memperkenalkan antibodi, bukan mendorong sistem kekebalan tubuh untuk membuatnya. Ini mungkin bermanfaat pada orang yang sistem kekebalannya lemah atau terganggu, dan yang tidak bisa menerima vaksinasi.

“Apa yang kami selidiki dalam studi ini adalah apakah kami dapat memberikan perlindungan dengan memberikan antibodi yang telah terbukti dapat menetralkan virus, dengan menyuntikkan ke otot,” kata Andrew Ustianowski, seorang profesor dan kepala peneliti studi di Inggris, dikutip dari Reuters.

“Harapannya adalah ini akan memberikan perlindungan yang baik selama berbulan-bulan dari infeksi,” lanjutnya.

Antibodi monoklonal meniru antibodi alami yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi. Mereka dapat disintesis di laboratorium dan sudah digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker.

AstraZeneca mengatakan kombinasi obat COVID-19 ini menggabungkan dua antibodi monoklonal, memiliki potensi untuk mengobati dan mencegah perkembangan penyakit pada pasien yang sudah terinfeksi virus SARS-CoV-2, dan untuk diberikan sebagai pengobatan pencegahan sebelum orang-orang yang rentan, misalnya petugas kesehatan, terpapar virus.

“Ini telah direkayasa secara khusus untuk memiliki apa yang kami sebut waktu paruh yang panjang, (jadi) kami pikir mereka akan memberikan perlindungan selama enam, tetapi lebih mungkin mendekati 12 bulan,” terang Mene Pangalos, wakil presiden eksekutif bagian penelitian dan pengembangan AstraZeneca.



Terima kasih telah membaca artikel

Setelah Vaksin, AstraZeneca Kini Uji Klinis Obat Antibodi COVID-19