Setelah Tujuh Tahun Tertunda, Frigat Malaysia KD Maharaja Lela 250 Akhirnya Menyentuh Air

Setelah tertunda tujuh tahun lamanya, akhirnya ada kabar datang dari Negeri Jiran, bahwa kapal pertama dari frigat Maharaja Lela class, atau disebut juga Littoral Combat Chip (LCS), telah memasuki air di galangan Boustead Heavy Industries Corporation. Flagship Angkatan Laut Malaysia tersebut adalah KD Maharaja Lela dengan nomer lambung 2501.

Baca juga: ‘Bangkitkan’ Proyek LCS Maharaja Lela yang Mangkrak, Malaysia Gelontorkan Dana Ekstra

Mengutip dari akun X (d/h Twitter) @JohnMYSreview, disebut hari ini (21/5/2024), KD Maharaja Lela 2501 telah memasuki air, yang kemungkinan akan berlanjut pada tahapan sea trial. Kapal ini akan menjalani berbagai pengujian, termasuk sea trial sebelum dipasangkan berbagai persenjataan, sistem navigasi dan elektonik.

Peletakan lunas pertama Maharaja Lela 2501 dilakukan pada 8 Maret 2016, dan kapal perang kebanggaan Malaysia itu resmi diluncurkan pada 24 Agustus 2017.

Kementerian Pertahanan Malaysia sejak Mei 2021 telah memutuskan bahwa proyek LCS Maharaja Lela class yang mangkrak akan dilanjutkan kembali. Namun, keputusan itu pun tak berjalan mulus, pada Februari 2022, dikabarkan jumlah pesanan LCS Maharaja Lela class akan dikurangi. Pengurangan jumlah rupanya tak menyelesaikan persoalan, lantaran dibutuhkan kucuran dana besar untuk melanjutkan proyek LCS yang lama mangkrak ini.

Di bawah jadwal pengiriman baru, galangan kapal Malaysia Boustead Heavy Industries Corp (BHIC) akan mengirimkan kapal pertama — KD Maharaja Lela 2501 — pada tahun 2026, yang artinya tujuh tahun molor setelah jadwal yang direncanakan semula. Sementara kapal terakhir – KD Tok Janggut, akan diserahkan pada tahun 2029, atau molor lima tahun dari jadwal semula.

Setelah Tujuh Tahun Tertunda, Frigat Malaysia KD Maharaja Lela 250 Akhirnya Menyentuh Air

Untuk melancarkan proyek LCS Maharaja Lela class, Kementerian Keuangan Malaysia akan mengambil alih pembuat kapal dengan menyiapkan perusahaan baru untuk mengakuisisi Boustead Naval Shipyard dari perusahaan induknya, Boustead Heavy Industries Corp.

Dengan basis korvet Gowind 2500 class, Angkatan Laut Malaysia dan Naval Group mengembangkan jenis kapal baru yang konsep awalnya disebut Second Generation Patrol Vessel (SGPV) atau Littoral combat ships (LCS). Dibandingkan korvet Gowind 2500 Class, Maharaja Lela class punya bobot lebih besar, yaitu 3.100 ton dengan panjang 111 meter.

Dari enam unit (awal) yang dipesan, frigat yang dibangun dari basis korvet Gowind Class ini telah diluncurkan satu unit (Maharaja Lela 2501). Sementara tiga lainnya – Syarif Masahor 2502, Raja Mahadi 2503 dan Mat Salleh 2504 sempat ke fase produksi, meski akhirnya ikut berstatus mangkrak. (Gilang Perdana)

Malaysia Lanjutkan Proyek Frigat Stealth Maharaja Lela Class, Tapi Jumlah Pesanan Dikurangi

Terima kasih telah membaca artikel

Setelah Tujuh Tahun Tertunda, Frigat Malaysia KD Maharaja Lela 250 Akhirnya Menyentuh Air