Setelah Australia, Giliran Israel Luncurkan Ninox 40, Drone Mikro yang Dilepaskan dari Pelontar Granat

Pasukan infanteri memanfaatkan jasa drone rasanya sudah lazim, namun yang menjadi pertanyaan, seberapa praktis dan cepat unit pasukan infanteri dapat menerbangkan drone, terlebih dalam situasi yang kritis di tengah pertempuran, nyatanya bukan perkara mudah untuk menerbangkan drone, meski untuk drone mini atau mikro sekalipun. Berangkat dari kasus di atas, sudah ada upaya dari para inovator untuk menciptakan drone yang dapat dilepaskan dari pelontar granat kaliber 40 mm.

Baca juga: DefendTex Drone 40 – Konvergensi Teknologi Drone dan Munisi Kaliber 40mm untuk Pasukan Khusus

Karena dirancang dari desain proyektil kaliber 40 mm, maka kategori drone jenis ini adalah micro drone. Setelah pertama kali dirilis oleh DefendTex, perusahaan penyedia solusi pertahanan asal Australia yang menghadirkan Drone 40. Kini bergeser ke Israel, SpearUAV memperkenalkan apa yang disebutnya sebagai Ninox 40.

Ninox 40 desain awalnya serupa dengan Drone 40, yaitu berupa selongsong proyektil yang dapat dimasukkan ke laras pelontar granat 40 mm. Ninox 40 punya peran dalam mendukung misi intelligence, surveillance, target acquisition, and reconnaissance (ISTAR). Pihak SpearUAV menyebut bahwa desain Ninox 40 dirancang untuk memberi keunggulan taktis guna mendukung informasi taktis dalam misi yang dijalankan pasukan.

Setelah Australia, Giliran Israel Luncurkan Ninox 40, Drone Mikro yang Dilepaskan dari Pelontar Granat

Ninox cukup dioperasikan oleh satu personel dan dapat diluncurkan dari beragam jenis pelontar granat 40 mm. Dan yang terpenting, drone ini dapat dilepaskan dalam hitungan detik, dan aspek fungsionalnya sama mudahnya ketika prajurit melepaskan granat dari pelontar.

Berwujud tabung kapsul, setelah dilontarkan, Ninox 40 akan mengembangkan empat bilah rotor. Ditenagai oleh baterai, drone intai infanteri ini dapat terbang selama 40 menit dan bobot drone ini hanya 250 gram. Selama terbang, kendali drone dilakukan secara Line of Sight (LoS) oleh operator yang mengendalikan manuver drone dan memonitor output sensor/kamera lewat konsol tablet.

Setelah Australia, Giliran Israel Luncurkan Ninox 40, Drone Mikro yang Dilepaskan dari Pelontar Granat

Setelah Australia, Giliran Israel Luncurkan Ninox 40, Drone Mikro yang Dilepaskan dari Pelontar Granat

Baca juga: Lockheed Martin Tawarkan Outrider, Micro Drone Untuk Kapal Selam

Dibanding Drone 40 yang hanya bisa terbang selama 12 menit, jelas Ninox 40 lebih unggul dalam hal endurance. Meski begitu, Ninox 40 tidak dapat disisipi hulu ledak, melainkan hanya dapat menjalankan peran ISTAR. Lain halnya dengan Drone 40, drone ini dapat menjalankan peran sebagai drone kamikaze, pasalnya Drone 40 dapat membawa hulu ledak high explosive berfragmentasi, hulu ledak anti armor, smoke, dan perangkat counter drone. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

Setelah Australia, Giliran Israel Luncurkan Ninox 40, Drone Mikro yang Dilepaskan dari Pelontar Granat